PEKANBARU (CAKAPLAH) - LSM Gempur Riau menilai permasalahan perkebunan ilegal di Provinsi Riau semakin menjadi-jadi. Bahkan persoalan tersebut dinilai tidak ditanggapi secara serius oleh pemerintah.
Ketua LSM Gempur Riau, Hasanul Arifin, Rabu (10/2/2021) mengatakan bahwa titik berat yang disinggung Gempur adalah banyaknya kebun sawit di Riau yang berdiri di kawasan hutan.
Dalam hal ini, Gempur mengkritisi Tim Satgas Terpadu Penertiban Perkebunan Ilegal Riau, yang dikomandoi langsung oleh Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution, yang seperti jalan di tempat tanpa menghasilkan apa-apa.
"Kita sesalkan tim yang dibentuk Gubri tak berjalan, dan terkesan setengah hati. Pembiaran semakin terasa. Sama sekali tak berfungsi kinerjanya dalam lenyelamatan kawasan hutan. Padahal, kalau bisa diselamatkan kan bisa menambah PAD Riau," tegas Hasanul.
Ia mengatakan, diperkirakan kebun sawit ilegal yang menanam di kawasan hutan hampir satu jutaan hektare. "Kta kritisi tim yang dibentuk Gubri tak berjalan, macam macan ompong," tegasnya.
Selaim Satgas, Gempur juga mengkritisi Asosiasi Petani Kelapa Sawit, yang terkesan dan diduga memperkeruh suasana dan melindungi kejahatan hukum.
"Lembaga Apkasindo dengan Ketum Gulat, kita berharap bisa jadi corong lembaga yang jadi bagian pencerahan kehutanan dan perkebunan, namun malah memperkeruh. Diduga lembaga Apkasindo melindungi para kejahatan hutan, dan membiarkan terjadinya kebun sawit yang ditanam dikawasan hutan," cakapnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan, bahwa besok Kamis (10/2/2021), LSM Gempur akan melakukan aksi demo dan dipusatkan di 4 titik, yakni depan kantor Gubernur, Polda Riau, Kejati, dan kantor DLHK Riau.
"Gempur Riau akan menggempur segala permasalahan di Riau, kita ingin permasalahan kebun ilegal harus dihentikan dan dimusnahkan," tukasnya.
Penulis | : | Satria Yonela Putra |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Serantau |