SIAK (CAKAPLAH) - Ada 13 kampung (desa) yang menjadi perhatian khusus pemerintah kecamatan Kotogasib, Kabupaten Siak, Riau karena terindikasi rawan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Langkah antisipasinya, Camat Kotogasib Dicky Sofyan berkolaborasi dengan Polsek dan PT Kimia Tirta Utama (KTU) untuk melakukan patroli terpadu.
Patroli itu dilakukan bergilir di tiap kampung-kampung yang rata-rata berlahan gambut. Termasuk di kawasan perkebunan kelapa sawit milik PT KTU itu sendiri.
Dicky mengatakan, inti dari patroli tersebut mengikuti arahan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam pengendalian Karhutla lebih diutamakan upaya pencegahan. Hal itu sudah dilakukan sejak 2015 lalu.
"Kita menjaga kampung yang rawan Karhutla. Kegiatan tim ini meliputi monitoring kawasan, sosialisasi, pencarian informasi dan pemetaan masalah, melakukan groundcheck hotspot apabila terdeteksi muncul hotspot kita gerak cepat melakukan pemadaman dini jangan sampai api membesar," katanya.
Sementara itu, Administratur PT KTU, Hubbal Sembiring mengaku kegiatan patroli dan posko terpadu pencegahan Karhutla merupakan upaya yang efisien terhadap antisipasi terjadinya Karhutla di wilayah itu. Sebab, melibatkan multistakeholder.
"Upaya yang dimaksud kita memperhatikan kearifan lokal masyarakat. Secara bertahap mencari solusi bagi pembakar hutan dan lahan yang bermotif ekonomi," katanya.
Dikatakannya, PT KTU bersama tim Fire Fighter juga menggerakan program jaga wilayah perbatasan Karhutla.
Fire Protection Asisten PT KTU Hendra Novianto mengatakan, pihaknya aktif melakukan pencegahan dengan mengidentifikasi lokasi-lokasi yang rawan terhadap kebakaran di sekitar konsesi perusahaan.
"Kami menerapkan sistem peringatan dini melalui pantauan hotspot yang diakses melalui situs Sipongi dan LAPAN serta kerja sama dengan Aplikasi Lancang Kuning dalam update patroli setiap hari untuk kemudian disebarluaskan agar masyarakat waspada dan siaga," katanya.
Ditambahkan Hendra, PT KTU telah berinvestasi untuk peralatan pemadaman, pelatihan pencegahan kebakaran dan mengedukasi masyarakat untuk mengelola hutan tanpa membakar.
Kapolsek Kotogasib, Ipda Suryawan mengucapkan terima kasih atas kontribusi PT KTU yang selalu sigap membantu patroli maupun sosialisasi kepada masyarakat dengan massif.
Selain patroli, Polsek Kotogasib juga aktif melakukan kampanye bahaya kabut asap akibat Karhutla.
Ipda Suryawan juga mengatakan Satgas Karhutla telah memiliki keterampilan tersendiri dalam memadamkan api di lahan gambut. Di samping itu, peralatan juga dimaksimalkan. Bahkan masing-masing perusahaan sudah membuat daftar peralatan, demikian juga setiap desa menyediakan peralatan untuk memadamkan api.
"Selain itu hal yang sangat diperlukan adalah kepedulian. Jika peduli dan bersedia bekerja sama, apa yang dikhawatirkan tidak terjadi," kata dia.***
Penulis | : | Wahyu |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Serantau |