BENGKALIS (CAKAPLAH) - Jalan Gajah mada yang dibelah sebagai batas alam Kecamatan Mandau dengan Kecamatan Pinggir dan Kecamatan Tualang Mandau rusak parah.
Bagaimana tidak rusak parah? Jalan Gajah Mada lingkar Duri Timur, Dumai, Tasik Serai Barat, Serai Wangi, Tasik Serai jalan poros awalnya penghubung antar desa itu setiap hari digasak armada truk Fuso, Truk tronton bermuatan 45 ton.
Hal tersebut dikemukakan Wabup Bagus Santoso saat menemui warga di pertigaan simpang Jambu meninjau langsung lokasi Jalan Gajah Mada yang dikeluhkan masyarakat di tiga kecamatan yaitu Mandau, Pinggir dan Talang Muandau, Selasa (20/4/2021).
“Memang edan, gimana jalan tidak hancur, tronton roda 18 dan 24 lewat, digasaknya jalanan tanpa ampun. Tak ada kesadaran untuk tertib dan disiplin diri, ya hancurlah,” kata wabup geleng - geleng kepala.
Kunjungan Wabup Bagus Santoso ini dilakukan di sela-sela agenda keliling Safari Ramadan bersama Bupati Kasmarni dan para pejabat pemkab Bengkalis di Kecamatan Pinggir dan Manau.
Bertepatan kunjugan wabup pada KM 22 terlihat truk tronton penuh muatan buah sawit terbalik mengakibatkan kemacetan. Tampak deretan kendaraan roda 4 rata - rata truk fuso dan tronton terhenti akibat satu armada Truk Fuso terbalik menghalangi badan jalan.
Melihat kondisi tersebut Wabup Bagus Santoso spontan turun dari sepeda motor menghampiri sopir dan warganya ikut mengatur lalu lintas. Bersamaan waktu tersebut wabup menghimbau kepada pengusaha untuk tertib dan turut serta membantu pemeliharaan jalan.
“Bapak-Bapak semua, jalan ini milik kita bersama, maka mari kita jaga bersama - sama. Tolong sampaikan kepada tuan majikan bapak dan saudara untuk andil menjaga jalan ini. Silahkan lewat tapi ayo kita rawat, balik muat sawit bawalah amal saleh isi kerikil, tanah timbun tutupi lobang jalan, jangan hanya ambil untung saja,” himbaunya.
Selanjutnya Wabup menegaskan pelaku usaha dilarang ambil keuntungan tetapi tak peduli dengan kondisi jalan yang dilewati. Akibatnya, semua terganggu.
Kondisi Jalan Gajah Mada sepanjang sepanjang 22 KM sampai Simpang Jambu baru terbangun jalan Rigit 9 KM hingga tahun 2019. Untuk tahun anggaran 2020 Dinas PUPR sudah mengalokasikan anggaran Rp 15 miliar.
Sementara saat Wabup mampir dan disambut hangat di kediaman Siringo Ringo tokoh Masyarakat Tasik Serai yang tinggal di perbatasan Pinggir - Talang Mandau. Dia menceritakan susahnya menempuh jalan kala dahulu. Maka dibentuklah MPL (Masyarakat Peduli Lingkungan) menjaga dan mengontrol kondisi jalan, hanya saja setelah pemerintah membangun jalan keberadaan MPL bubar.
“Maka sejak itu pulalah jalan yg sudah bagus dibangun pemerintah kembali hancur seperti yang Pak Wabup lihat,” terang Siringo Ringo.
Siringi ringo berpesan agar semua pihak menjaga kondisi jalan. Caranya hindari truk fuso dan tronton. Semuanya menyesuaikan armada dengan kekuatan jalan. Ia juga berharap jika perlu MPL dapat difungsikan lagi.
Penulis | : | Agustiawan |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Serantau |