ROHIL (CAKAPLAH) - Tim Pengawas Aliran Kepercayaan Masyarakat (Pakem) Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) kembali laksanakan rapat koordinasi dan penyuluhan yang dipusatkan di Kecamatan Kubu Babussalam (Kuba), Rabu (15/9/2021).
Kajari Rohil Yuliarni Appy SH MH selaku ketua Tim Pakem melalui Kasi Intel Hasbullah SH mengatakan, rapat koordinasi dan penyuluhan tersebut dilakukan guna berbagai informasi dan antisipasi terhadap aliran kepercayaan masyarakat.
Dalam kesempatan itu, Kasi intel menyampaikan bahwa, di Rohil pada tahun 2016 yang lalu diperoleh informasi adanya kelompok yang berpondok di Dusun Bakti Bagan Batu mengajarkan dan mengharamkan menghormati bendera, mengharamkan pemilihan Kepala Desa, menghalalkan memakan biawak dan kura-kura. Namun, perkembangannya saat ini sudah kembali ke ajaran Islam.
Pada tahun 2019 lanjutnya, terdapat kelompok Jemaat Ahmadiyah Zona Riau II yang berpusat di Kecamatan Tanjung Medan Kabupaten Rohil telah berdiri sejak tahun 80 an yang dipimpin atas nama Ilham yang diberi gelar Amir Ahmadiyah Zona Riau II yang berencana akan membangun masjid dan fasilitas Ahmadiyah di Kecamatan Tanjung Medan.
Namun sebutnya, pembangunan tersebut dihentikan karena mendapat penolakan dari warga. Sementara jumlah pengikut Ahmadiyah Zona Riau II mencapai 45 KK yang tersebar di beberapa Kecamatan di Kabupaten Rokan Hilir.
Pada awal Bulan September 2021 tambahnya, juga terdapat sekelompok Ahmadiyah di Kepenghuluan Teluk Piyai Kecamatan Kubu berniat untuk membangun sarana ibadah namun mendapat penolakan dari warga setempat sehingga Pemerintah Kecamatan Kubu memfasilitasi terhadap permasalahan tersebut dengan mengundang kelompok Ahmadiyah di Kepenghuluan Teluk Piyai Kecamatan Kubu untuk berdialog.
"Dari hasil pertemuan tersebut telah disepakati bahwa kelompok Ahmadiyah di Kepenghuluan Teluk Piyai Kecamatan Kubu tidak akan membangun fasilitas ibadah dan tidak akan menyebar luaskan ajaran Ahmadiyah," cakapnya.
Untuk itu kata Hasbullah, tim Pakem secara aktif melaksanakan koordinasi dan pemantauan terhadap aliran kepercayaan yang ada di Rohil.
"Kita juga menghimbau kepada masyarakat jika menemukan adanya penyimpangan agar memberikan informasi dan tidak main hakim sendiri," sebutnya.
Ketua Pemuda Pancasila yang turut hadir dalam kegiatan itu mengatakan bahwa sampai saat ini di Kecamatan Balai Jaya dengan masyarakat yang berbeda-beda agama namun tetap hidup rukun.
Sementara itu, Ketua MUI menambahkan, dampak dari adanya ajaran Salafi Wahabi di di Dusun Bakti Kecamatan Bagan Batu dan Ahmadiyah di Kepenghuluan Teluk Piyai Kecamatan Kubu tidak menutup kemungkinan akan menyebar ke Kecamatan Balai Jaya sehingga perlu diantisipasi oleh Muspika Balai Jaya untuk segera merespon apabila ada informasi terkait aliran kepercayaan atau agama.
Penulis | : | Uspa Sagala |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Serantau |