Jakarta (CAKAPLAH) - Agar pertentangan seperti istilah Cebong Vs Kampret tidak kembali terjadi di Pemilu 2024 mendatang, Anggota Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) di Komisi II DPR RI, Hugua, meminta Kepala Staf Kepresidenan Jenderal (Purn) TNI Moeldoko, segera mulai menata komunikasi politik.
Hal itu disampaikannya dalam rapat bersama Mensesneg, Menseskab, Kepala KSP, dan Kepala BPIP di Komisi II DPR RI, Senin (20/9/2014). Dengan alasan belakangan ini isu-isu pertentangan politik di Indonesia sudah mulai sedikit mengganggu simbol-simbol negara.
"Karena kita menghadapi pilkada serentak 2024 dan pengalaman kita versus cebong dan kampret ini harus mulai ditata komunikasi politik. Mohon maaf Pak Moeldoko, ini terakhir-terakhir simbol negara kita sedikit terganggu. Mulai dari makian-makian kemarin, itu terusik saya sebagai warga negara. Perlu pola komunikasi, karena di kepresidenan ini ada tata kelola dan ada kultur," ujarnya.
Hugua berharap komunikasi yang disampaikan KSP tak menimbulkan pertentangan. Adapun pertentangan akibat pemilu dan isu-isu serupa harus segera diantisipasi, sebab menurut dia 2024 sudah tak lama lagi.
"Pola komunikasi jangan lagi versus, karena di 2024 hangat ini. Jadi proses komunikasi penting. Tolong Pak KSP, edukasi di TV itu lebih ke edukasi ke negara. Jangan komunikasi ada yang satu pihak dicederai sehingga menimbulkan kegaduhan. 2024 sudah dekat," pukasnya.**
Penulis | : | Edyson |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Serantau |