SIAK (CAKAPLAH) - Bupati Siak Alfedri meninjau progres pembangunan infrastruktur yang berada di depan Gedung Daerah, Kecamatan Mempura. Infrastruktur ini untuk menunjang terwujudnya Kota Kembar Siak-Mempura.
Menurut rencananya, pembukaan ruas jalan itu dilakukan hingga menuju Kampung Sungai Mempura dengan panjang jalan 1,5 Km.
"Hari ini saya bersama pak Sekda meninjau pembersihan badan jalan yang dimulai dari gedung daerah menuju Sungai Mempura. Sebetulnya tahun lalu sudah kita mulai, namun tertunda karena pembebasan lahan. Tahun ini sudah bisa kita mulai buka badan jalannya," cakap Alfedri di sela-sela peninjuan, Jum'at (1/10/2021).
Dibukanya ruas jalan ini selain menjadi akses bagi masyarakat juga upaya penataan kawasan perkotaan, Kota Siak dan Mempura.
"Dengan ditatanya kawasan selatan Mempura ini, secara bertahap arah menjadi Kota Kembar itu akan terwujud. Harapannya ini juga menunjang terbukanya destinasi baru di Mempura dan semakain ramai orang berkunjung ke Siak," kata dia.
Ia juga meminta peningkatan jalan dilakukan tahun 2022, mulai jalan dibase dan lanjut dengan aspal, begitu juga Sky Walk atau jalan di atas permukan air juga akan dibangun tahun depan.
"Saya minta peningkatan jalan ini tahun depan sudah bisa dilaksanakan, kemudian penerangannya kita pasang lampu sepanjang jalan ini," ujarnya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Tata Ruang dan Permukiman (PU Tarukim) Siak Irving Kahar Arifin menambahkan, dibangunnya jalan ini salah satu jalur pilihan untuk menjangkau obyek wisata sejarah yang ada di Mempura.
"Jalan ini panjangnya 1,5 Km akan tembus di komplek pemakaman datuk empat suku di Kampung Kelakap. Harapan kita ke depan pengunjung dapat menjangkau destinasi wisata Tangsi Belanda di Benteng Hulu dan komplek Gedung landraad yang ada di Benteng Hilir biar lebih dekat," ujarnya.
Irving juga mengulang Sky Walk atau jalan di atas permukan air yang disampaikan Bupati Alfedri tujuannya agar pengunjung dapat melihat indahnya kota dan Sungai Siak dari pinggiran Sungai.
"Tidak itu saja, kita juga akan membangun replika rumah datuk empat suku, sehingga bisa berkunjung dan bisa memahami literasi sejarah," tutupnya.
Penulis | : | Wahyu |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Serantau |