Pelalawan (CAKAPLAH) - Semangat siswa Sekolah Menengah Kejuruan Swasta (SMKs) yang terletak di jalan koridor Km 60 dusun III Tasik Indah desa Segati Kecamatan Langgam terus membara menimba ilmu. Meskipun kondisi bangunan jauh dari sebuah kata layak.
Tidak ada fasilitas sarana dan prasarana memadai sebagai penunjang sarana pendidikan seperti sekolah-sekolah kejuruan di perkotaan. Bayangkan saja, enam ruangan, terdiri empat ruangan dijadikan ruang kelas, satu ruangan kantor dan satu lagi ruang digunakan ruangan labor yang gabungkan satu menjadi ruangan pustaka.
Enam ruangan yang ini, hanya berdindingkan papan. Lantai pun semen kasar seadanya. Tidak ada plafon alias loteng. Di beberapa dinding bahkan terlihat papan sudah mulai lapuk dimakan usia. Tidak itu saja di beberapa dinding terlihat bolong-bolong. Di sisi lain terlihat pula dinding dicat tidak menyeluruh.
Sementara terlihat pula disisi luar hanya beberapa bagian dinding dicat seadanya saja. Pengecatan ini dilakukan agar dinding terus tetap bertahan lama untuk jangka panjang, mengatisipasi dimakan rayap. Di bagian luar bangunan tidak ada pagar. Tidak ada taman-taman bunga untuk mempecantik suasana sekolah.
Persis di depan sekolah terlihat lapangan tanah. Dua tiang tampak ditancapkan di lapangan ini diperuntukkan untuk lapangan voly ball. Beruntung untuk penunjang aktivitas belajar mengajar ada ruangannya, dibangun sedikit menyerupai bangunan semi permanen.
Hal ini terkuak saat Ragil Ibnu Hajar, SH, M.Kn dari kantor notaris Ragil, memberikan penyuluhan di SMKs, Tasik Indah Desa Segati Kecamatan Langgam, Rabu (6/10/2021). Penyuluhan ini dalam rangka pembekalan terhadap siswa-siswi dengan materi, Nilai Dasar Perjuangan (NDP) dan Pendidikan Politik Hukum.
Dalam materinya, Ragil yang juga merupakan calon doktor menekankan pentingnya, nilai dasar perjuangan. Dimana di usia setingkat SMK, para siswa harus memahami nilai dasar perjuangan.
"Meskipun kondisi sekolah jauh dari kata layak, meski berasal dari SMK di perbatasan pedalaman tapi kita harus punya semangat perjuangan di diri pribadi adik adik siswa/i. Tidak ada pembeda sekolah di pelosok dengan kota, jangan jadikan faktor penghambat untuk berjuang di dunia pendidikan," katanya dalam memberikan materi.
Begitu juga pendidikan politik dan hukum, tidak kalah pentingnya. Sebab kata Ragil usia siswa-siswi sudah punya hak pilih di politik dan sudah menjadi subjek hukum karena sudah dewasa untuk melakukan perbuatan hukum. "Nah ini ke depannya, agar siswa-siswi nantinya tahu kehidupan politik dan hukum di Indonesia," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMKs Tasik Indah, Suhemi, SPd.i menyampaikan ucapan terima kasih bahwa pihaknya mendapat kehormatan yang luar biasa dari Notaris Ragil, berkunjung sekaligus memberikan penyuluhan.
Pihaknya menitipkan kebijakan kepada beliau agar dengan segala kondisi sekolah sangat sederhana agar bisa menjadi perpanjangan tangan untuk menyampaikan harapan dan keinginan kepada pemerintah. "Iya kami melalui beliau dapat menjadi perpanjangan tangan kepada pemerintah agar kami bisa mendapat fasilitas dan kesejahteraan yang layak seperti yang lain," harapnya.
Menurutnya, bangunan SMK ini dibangun tahun 2018, saat ini status sekolah swasta. "Namun proses hibah ke Disdik provinsi diteken kadisdiknya, tapi status defenitif dari Disdik Riau belum jelas," tandasnya.***
Penulis | : | Febri Sugiono |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Serantau |