ROHUL (CAKAPLAH) - Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu menggelar Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrembang) Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Kabupaten Rokan Hulu tahun 2021 - 2026.
Masih rendahnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Akselerasi Penurunan Angka Kemiskinan dan Pengangguran masih menjadi isu strategis yang harus dipecahkan di masa pemerintahan Sukiman - Indra Gunawan.
Musrembang RPJMD Kabupaten Rokan Hulu dibuka Bupati Rokan Hulu H Sukiman di Convention Hall Masjid Agung Islamic Center Rohul. Musrembang ini turut dihadiri perwakilan dari Bapelitbang Provinsi Riau DR. Feradis sebagai narasumber.
Hadir dalam kegiatan Musrembang RPJMD tersebut Ketua DPRD Rohul Novliwanda Ade Putra beserta Anggota DPRD, Ketua LAMR Rohul H. Zulyadaini, Perwakilan Perbankan, Camat dan Kepala Desa se-Rohul.
Kepala Bappeda Rohul Muhamad Zaki dalam sambutannya mengatakan, Pelaksanaan Musrembang RPJMD merupakan forum antar pemangku kepentingan dalam rangka memberikan pemikiran, saran, pendapat dan masukan untuk menentukan program prioritas kabupaten Rokan Hulu 5 tahun ke depan.
"Ini bertujuan agar didapatkan penajaman, penyelarasan, klarifikasi, dan kesepakatan dalam pelaksanaan RPJMD sehingga searah dengan kebijakan, dan program pembangunan daerah," cakap Kepala Bappeda Rohul M. Zaki.
Sementara itu, perwakilan Bapelitbang Prov Riau Dr Feradis memaparkan bahwa perumusan RPJMD Kabupaten haruslah selaras dengan RPJMN dan RPJM Provinsi Riau. Beberapa isu strategis yang kini dihadapi yaitu bagaima melakukan pemulihan ekonomi Pasca Pandemi Covid-19.
Menurut Feradis, pertumbuhan ekonomi makro Riau pada triwulan ke dua ini masih berada di angka 5,13 persen atau di bawah Pertumbuhan Ekonomi Nasional sebesar 7.07 Persen. Pertumbuhan ekonomi Riau Triwulan II ini tumbuh masih ditopang oleh Industri Pengelolaan 28 Persen dan Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 26,38 Persen Serta Pertambangan dan penggalian 20,14 persen.
Indek Pembangunan Manusia (IPM) di Rohul juga masih rendah di angka 69,38 Persen dari pada IPM Provinsi Riau yang mencapai 72,71 persen. Masih rendahnya IPM Rohul dibandingkan IPM Provinsi Riau juga tak lepas dari masih kurangnya akselerasi Penurunan Angka Kemiskinan di Rokan Hulu, dimana saat ini angka kemiskinan Rohul Masih berkutat di angka 10,31 Persen atau lebih tinggi dibandingkan Angka Kemiskinan Provinsi Riau dan juga nasional yang tinggal 1 digit.
Pertumbuhan ekonomi Rohul juga masih rendah, yakni berkisar di angka 1,51 persen dengan kontribusi PDRB 4,87 persen terhadap provinsi Riau. Sedangkan share PDRB terbesar pada sektor pertanian, perkebunan dan kehutanan, yakni 54,22 Persen. Dimana produksi kelapa sawit Rohul sebesar 689.382 ton dengan total kontribusi 19,13 persen terhadap Riau. Produksi Karet mencapai 240.102 ton atau 39,74 persen dari total produksi karet di Riau.
"Laju pertumbuhan PDRB tertinggi berada pada sektor jasa kesehatan dan kegiatan lainya 10,48 persen dan paling rendah pada sektor jasa perusahaan -21.93 persen," ujar Feradis.
Menyikapi hal ini Ketua DPRD Rohul Novliwanda Ade Putra mengatakan, salah satu penyebab naiknya angka kemiskinan dan pengangguran serta turunnya Indeks Pembangunan Manusia di Rohul ini karena pandemi Covid-19.
"Harapan kita terhadap catatan ini bisa diperbaiki dengan menggerakan sektor swasta dan pendidikan sehingga IPM bisa naik. Selain itu, dampak kondisi keuangan daerah juga mempengaruhi, penurunan DBH sehingga banyak program dan kegiatan tidak dapat terealisasi," terangnya.
Ketua DPRD termuda di Riau ini juga berharap RPJMD menjadi penawar bagaimana pemerintah ke depan mampu memetakan memulihkan ekonomi, mengurangi pengangguran dan meningkatkan IPM.
"RPJMD bukan hanya ejawantah dari Visi misi KDH tapi juga ada pendekatan teknokratik dan Amanah Perintah UU. Turunannya adalah RKPD dan APBD yang akan dibahas setiap tahunya. Konsistensi pemerintah akan diuji dilihat dari usulan pemerintah setiap tahunnya untuk mencapai target dalam RPJMD" sebutnya.
Menurut Wanda, sektor yang sangat urgen yang memerlukan sentuhan langsung pemerintah adalah pemulihan ekonomi mikro, khususnya UMKM. Sementara sektor pertanian dan perkebunan tetap membaik karena harga komoditas yang terus naik telah menjadi benteng ekonomi di Rohul.
Sementara itu Bupati Rokan Hulu H. Sukiman menyebutkan pada periode keduanya bersama Indra Gunawan, ia mengusung visi terwujudnya kabupaten Rokan Hulu yang lebih maju dan berdaya saing dalam keragaman adat dan budaya berdasarkan nilai-nilai agama menuju masyarakat sejahtera.
Visi tersebut akan diimplementasikan dalam 5 misi yaitu, pertama, mewujudkan kualitas SDM yang cerdas dan sehat dilandasi keimanan dan ketakwaan. Kedua, mewujudkan pembangunan dan pengembangan ekonomi produktif, kreatif, dan berdaya saing berbasis kerakyatan dan mendorong perkembangan pariwisata dan investasi
Ketiga, mewujudkan ketersediaan infrastruktur yang berimbang dengan membangun desa menata kota secara berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
Keempat, mewujudkan kehidupan masyarakat yang harmonis, aman dan tentram, berlandaskan adat dan budaya serta agama.
Dan Kelima, mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan efektif melalui pelayanan publik yang terpercaya, akuntabel dan transparan.
Penulis | : | Ari |
Editor | : | Ali |
Kategori | : | Serantau |