PEKANBARU (CAKAPLAH) - Dialog nilai–nilai pembaruan yang ditaja oleh Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Provinsi Riau, yang memilih tema akar rumput di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, berlangsung sukses dan sangat menarik.
Acara berlangsung, Sabtu (16/10/2021) yang dibuka oleh Wakil Gubernur Riau, Edy Natar Nasution di Hotel Furaya Pekanbaru.
"Dialog Nilai-nilai Pembauran di tengah masyarakat ini merupakan Program Kerja FPK Riau tahun 2021. Memang kami berharap ajang ini menjadi media silahturahmi bagi Paguyuban dan organisasi lainnya dalam rangka merawat pembauran kebangsaan di Riau," kata Ketua FPK Riau, Ir. AZ. Fachri Yasin, M.Agr.
Menariknya dialog, dibuktikan dengan antusias ada banyaknya peserta yang bertanya, menyampaikan saran, kritik dan masukan kepada tiga nara sumber yang secara khusus dihadirkan panitia.
Tiga pembicara yaitu Prof Firdaus LN selaku ilmuwan yang memaparkan Nilai-nilai pembauran masyarakat multikultural, Prof Yusmar Yusuf sebagai budayawan menyampaikan materi Pembauran dalam masyarakat melayu serta Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Riau, KH Abdul Rahman Qoharuddin selaku rohaniawan bicara tentang pembauran dalam kehidupan umat beragaman.
Dialog diawali dengan pemaparan ketiga nara sumber lalu moderator yaitu Fahrunnas MA Jabbar memberikan kesempatan untuk bertanya atau berdikusi sesuai dengan topik yang dibahas.
Saat pemaparan, Prof Firdaus LN menekankan pentingnya membangun tatanan sosial dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Sebab tanpa kehidupan pembauran maka tidak akan terciptnya persatuan dan kesatuan," cakapnya.
Sementara itu, KH Abdul Rahman Qoharuddin menegaskan sesuai kodrat bahwa manusia harus saling melengkapi.
"Sebab tidak ada yang sempurna, apalagi tuhan menciptakan umat manusia untuk bersuku bangsa maka harus bersatu sebab perbedaan merupakan rahmad," ujarnya.
Begitu juga dengan Prof Yusmar Yusuf yang juga menekankan pentingnya kebudayaan dalam pembauran kebangsaan. Bahkan Yusmar berhasil tampil memukau ratusan peserta yang menguraikan tentang sejarah agama dan peradaban manusia.
Sebelumnya saat membuka acara Wagubri berharap dialog menghasilkan harapan positif sehingga melahirkan energi, juga bisa terus mendorong langkah untuk merawat pembauran kebangsaan di tengah kebhinekaan.
Dialog diikuti semua suku dan agama serta ras yang ada di Provinsi Riau yang secara khusus diundang mengikuti dialog.
Penulis | : | Satria Yonela Putra |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Serantau |