SIAK (CAKAPLAH) - Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Siak sukses dalam mengembangkan batik khas daerah yang kini sudah banyak motifnya, batik Siak juga sudah diperkenalkan dalam event-event besar.
Salah satu sentra batik di bawah binaan Dekranasda Siak yakni Rumah Batik Istana, pengrajin batik di Siak kini semakin maju dan berkembang dengan motif-motif terbaru dan kualitas warna yang juga meningkat.
Berkembangnya batik Siak ini tak terlepas dari dukungan dari perusahaan dalam memberi pelatihan-pelatihan kepada pengrajin. Salah satu perusahaan yang berperan aktif pengembangan batik Siak ialah PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP).
Manager Operasional Community Development PT RAPP, Sundari Berlian RAPP menyampaikan perusahaan bekerjasama dengan Dekranasda untuk meningkatkan kualitas Batik Siak. Dulu sering dilakukan pelatihan namun sekarang tidak begitu sering sebab para pembatik telah memiliki peningkatan.
"Karena Dekranasda Siak sudah hebat dan mandiri serta mahir dalam pewarnaan dan permotifan. Makin lama makin berkembang dengan ide pembatik yang ada di Siak dengan motif-motif baru," cakap Sundari, Rabu (1/12/2021).
Salah satu cap yang diberikan RAPP yakni Cap Batik Istana itu sendiri yang kini jadi ciri khasnya. Setelah itu RAPP terus melakukan pendampingan jika ada kendala seperti pewarnaan yang kurang pas, maka didatangkan orang yang lebih ahli membatik untuk diajari teknisnya seperti apa.
Sekarang Rumah Batik Istana Siak saat ini sudah dikenal dengan motif Istana Siak pada kaki kain dan ada juga bermotif Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah. Sedangkan motif atas mulai dari flora dan fauna seperti pucuk paku (pakis), melati, padi merunduk hingga benda khas Siak seperti tanjak, kue bergoyang sampai Perabung Istana Peraduan Siak.
Penanggungjawab Batik Dekranasda Siak, Eli Azni membenarkan adanya pelatihan dari RAPP. Namun ada naik turun dalam regenerasi membatik karena pengrajin yang didominasi perempuan ini sering terbentur masalah domestik.
"Ya biasalah pengrajin di sini ibu rumah tangga atau anak gadis yang mengisi waktu kosong. Jadi ada yang ketika sudah berumahtangga berhenti atau pindah. Tapi Alhamdulillah sampai sekarang masih ada pengrajin kita malah semakin berkembang," katanya yang juga seorang IRT dan harus pintar-pintar mengelola waktu untuk Dekranasda.
Penulis | : | Wahyu |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Serantau |