


SIAK (CAKAPLAH) - Warga kampung Sungai Limau, Kecamatan Pusako, Kabupaten Siak mengadu kebun sawitnya terendam banjir ke DPRD Siak saat reses.
Sejak beberapa hari belakangan, warga tersebut terpaksa memanen sawit dengan menampung buah yang jatuh dengan drom.
"Pekerjaan memanen seperti ini sangat melelahkan, dan juga membuat kondisi buah jadi kurang bagus jika jatuh ke air banjir," cakap Ruslan (71), Selasa (7/12/2021).
Ruslan kesulitan memanen sawitnya sekarang. Ia harus menggunakan pelampung dan drom untuk menyambut tandan yang jatuh usai diputus egrek.
"Banjir yang masuk ke perkebunan kami akibat jarangnya parit dibersihkan. Akibatnya parit yang panjangnya lebih kurang 5 Km melewati perkampungan kami tidak mampu menampung air hingga meluap ke kebun," katanya.
Keluhan itu juga sudah disampaikannya kepada anggota DPRD Siak Azmi saat melaksanakan reses ke kampung itu. Azmi mengatakan segera menghubungi Pemkab Siak untuk menurunkan alat berat ke lokasi.
"Ya saya melakukan reses I masa sidang I tahun 2021 di sana kemarin. Dari awal sebelum dimulai acara itu, warga sudah mulai berbisik-bisik tentang hujan deras akhir-akhir ini. Debit air hujan tak tertampung oleh parit dan mengakibatkan banjir di perkebunan mereka," kata Azmi.
Menurut Azmi, parit di kampung Sungai Limau sudah lama tidak dicuci sehingga terjadi pendangkalan. Karena itu, parit tidak mampu lagi menampung debit air.
“Hal ini harus menjadi perhatian bersama terlebih bagi pemerintah. Supaya cepat ada bantuan maka saya pun sudah menghubungi dinas terkait,” kata dia.
Azmi pun berjanji akan terus berkoordinasi dengan dinas terkait sampai pembersihan parit dilakukan. Bahkan ia mencatat aspirasi Ruslan dan warga Sungai Limau itu menjadi prioritasnya untuk diperjuangkan.
"Insyaallah aspirasi ini menjadi prioritas kita, bagaimana tidak terjadi banjir lagi di masa yang akan datang. Solusinya apa, adalah pembersihan parit oleh dinas terkait. Ke dinas terkait ini saya juga berkoordinasi," kata.
Penulis | : | Wahyu |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Serantau |























01
02
03
04
05







