SIAK (CAKAPLAH) - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar mengaku takjub dengan indahnya Ruang Terbuka Hijau (RTH) Siak Lawo di kawasan Taman Tengku Agung yang tepat berada di bawah Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah, Kabupaten Siak, Riau.
Menurutnya, saat ini kawasan di sekitar bawah Jembatan TASL Siak itu sangat berkembang pesat, sejak kedatangannya pada Juli 2016 lalu bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk meresmikan Siak sebagai Kabupaten Hijau di Indonesia.
"Saya melihat di berbagai negara tentang bagaimana fungsi di bawah jembatan itu dilakukan, saya melihat yang di Siegen, kira-kira 100 Km ke utara Frankfurt (Jerman) kalah dengan yang di sini, luar biasa," cakapnya disambut riuh tepuk tangan.
Hal itu diungkapkannya saat memberi sambutan dalam kegiatan Forest Art Zamrud Siak Hijau yang diselenggarakan bersama NGO pegiat lingkungan seperti Jikalahari, Walhi dan mitra-mitra pegiat lingkungan lokal di Siak, Rabu (22/12/2021) malam.
Secara kebetulan, pembangunan RTH dengan ikon Siak Lawo di kawasan Taman Tengku Agung itu baru rampung pada akhir November 2021 ini. Mumpung mendapat momen yang tepat, Pemkab Siak sekaligus meminta Mentri Siti menandatangani prasasti dan meresmikan penggunaan RTH Siak Lawo itu.
Agenda kunjungan Mentri Siti ke Siak adalah melihat Taman Nasional Zamrud dan bersilaturahmi dengan aktifis lingkungan setempat yang dikemas dalam kegiatan Forest Art Zamrud Siak Hijau.
"Saya melihat tujuan utama dari kegiatan ini adalah bentuk kepedulian kita terhadap perlindungan lingkungan. Mungkin perlu di bahas setelah ini di kantor bahwa agenda Forest Art ini kita jadikan kalender tahunan," katanya.
Mentri Siti juga menyampaikan rasa takjubnya akan keindahan Taman Nasional Zamrud yang berada di Kecamatan Dayun, Kabupaten Siak. Di taman nasional ini terdapat di dalamnya danau gambut terluas kedua di dunia setelah di Brazil, dan terluas di Indonesia.
"Mari kita jaga Taman Nasional Zamrud ini, saya kira Pak Jokowi lebih bagus melihat langsung, saya akan coba meyakinkan Pak Jokowi untuk datang langsung ke Danau Zamrud," katanya disambut gemuruh tepuk tangan lagi.
Sementara itu, Bupati Siak Alfedri menyampaikan bahwa peresmian penggunaan RTH dengan ikon Siak Lawo itu merupakan kado terindah bagi Kabupaten Siak karena juga bertepatan dengan Hari Ibu.
"Ini kado spesial bagi Siak, kami berterimakasih kepada Buk Mentri yang secara langsung meresmikan RTH Siak Lawo, Siak Lawo ini artinya Siak Cantik. Di bawah jembatan ini dulunya boleh dikatakan kumuh dan bersemak lalu ditata kawasannya termasuk bantuan mangrovenya dari anggaran KLHK seluas 5 hektare menjadikan RTH ini sebagai destinasi wisata baru di Siak," ujarnya.
Lebih lanjut, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Tata Ruang dan Permukiman (PU Tarukim) Siak, Irving Kahar menjelaskan dari RTH ini juga ada akses untuk menaiki puncak Jembatan TASL dengan menggunakan lift ditiang jembatan. Diaktifkannya lift ini berpeluang menjadi pendapatan asli daerah. Nantinya akan diberlakukan tiket untuk naik lift melalui peraturan daerah.
Tak hanya itu, sembari menunggu antrian naik lift pihaknya membuat bangunan membran putih yang instagramable dan cafe juga. Selain itu ada juga jembatan kaca dengan pemandangan di bawahnya Sungai Siak menuju lift.
"Nanti memutar sebagai ke sungai baru masuk ke lift. Ketika naik lift diberi waktu paling lama 10 menit dan disiapkan teropong juga ketika sampai di atas untuk memandang keindahan Siak dari ketinggian 37 meter," ujarnya.
Dia mengatakan bahwa luas RTH ini 27,9 ha dengan kawasan konservasi mangrovenya 5 ha. Ini mengembangkan konsep wawasan pembangunan menjaga hutan rawa mangrove.
"Biasanya di bawah jembatan selalu kesannya kumuh, kita hilangkan kesan itu. Jadi kita buat spot foto dan ikon Siak Lawo," ungkapnya.
Penulis | : | Wahyu |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Serantau |