MERANTI (CAKAPLAH) - Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga sukses menggelar acara talkshow Meranti Milenial Creative Talks. Setelah ini, peserta talkshow diharapkan mampu berinovasi dalam pengembangam ekonomi kreatif di Kota Sagu.
Talk show yang digelar di Afifa Jalan Banglas Selatpanjang itu diikuti 38 peserta milenial. Pelaksana mendatangkan empat orang narasumber dari Pekanbaru yaitu Rino Dezapati, Alyusra, Dinda dan Arnindo. Selain itu, Bupati Kepulauan Meranti HM Adil SH diminta memberikan kiat-kiat sukses. Kemudian, Kabid Ekraf Gilang Wana Wijaya Cendikia SSTP MSi, diminta menjelaskan tentang apa itu ekonomi kreatif.
Kata Plt Kepala Disparpora, Hj Fitria Nengsih SE MSi 38 orang peserta yang ikut acara merupakan hasil seleksi dari semua kecamatan yang ada di Kepulauan Meranti. Setelah ini, peserta diharapkan mampu membuka wawasan dan memaksimalkan potensi yang ada.
"Peserta kaum milenial kan calon pelaku UMKM yang nantinya ikut membangun Meranti. Setelah ini kita harapkan mereka mampu memanfaatkan potensi yang ada secara maksimal," kata Fitria Nengsih.
Acara dikemas dengan model interaktif. Suasana menjadi hidup tatkala pembawa acara Marisa Natra, membuka kesempatan bertanya buat peserta setelah ia mengobrol dengan narasumber.
Dalam acara bertema Eksistensi Generasi Muda untuk Membangun Ekonomi Kreatif dalam Bingkai Kearifan Lokal di masa Pandemi, Bupati Adil memberikan kiat-kiat sukses. Menurut Adil, beberapa poin yang harus ada dalam menuju kesuksesan. Diantaranya meluruskan niat, mendapat restu dari orang tua, bergaul dan belajar banyak dengan orang sukses serta mengikuti perkembangan teknologi.
"Ke depan, buat lagi pelatihan seperti ini dengan cakupan peserta yang lebih banyak," kata Bupati Adil yang punya visi misi akan mencetak 9.500 orang usahawan itu.
Gilang dalam bincang-bincang dengan CAKAPLAH.com mengatakan, kegiatan yang diikuti milenial ini diharapkan bisa meningkatkan SDM. Milenial diyakini bakal melahirkan inovasi yang mana dengan inovasi itu bisa meningkatkan harga jual sebuah produk.
"Yang namanya inovasi itu, rata-rata datangnya dari generasi milenial. Makanya kita berikan mereka pembekalan," kata Gilang, Jumat (24/12/2021).
"Setelah ini, diharapkan generasi milenial yang sudah mengikuti talkshow bisa melihat produk-produk lokal UMKM yang belum tersentuh inovasi. Kalau sudah dikembangkan, tentu nilai jual sebuah produk bisa meningkat. Karena sejatinya ekraf dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat," ujar Gilang.
Dari interaksi peserta dengan narasumber kemarin, ditemui beberapa kelemahan pada pelaku ekraf. Salah satunya belum adanya data terpadu dan ini langsung didengar Bupati Adil.
Menjawab itu, Gilang mengatakan persoalan data pelaku ekraf di Kepulauan Meranti menjadi rencana aksi perubahan dia pada PIM III yang sedang diikuti. Gilang sedang merancang sebuah aplikasi yang nantinya aplikasi itu menampung seluruh data pelaku ekraf yang ada di Kepulauan Meranti. Tujuan basis data ini, untuk mempermudah ketika pihak terkait akan melakukan pendampingan, pengembangan sampai ke promosi produk ekraf.
"Pelaku ekraf harus memberi data yang diperlukan. Ketika basis data sudah oke, sudah baik, bisa dijadikan dasar perencanaan pembangunan daerah. Dengan aplikasi ini, bisa menjangkau pelaku ekraf yang berada di pelosok daerah yang selama ini sulit dijangkau," ujar Gilang.
Mami Ike, salah seorang peserta kegiatan mengaku siap mensupport pembuatan aplikasi basis data bagi pelaku ekraf. Katanya, dalam waktu dekat dia akan membentuk komunitas untuk mengumpul para pelaku ekraf.
Penulis | : | Rizal |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Serantau |