PEKANBARU (CAKAPLAH) - Pelantikan pejabat di Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru yang dilakukan terus menerus oleh Walikota Pekanbaru, Firdaus di periode keduanya menunai kritik dari masyarakat.
Bahkan, masyarakat menganggap jika pelantikan yang dilakukan Pemko Pekanbaru terkesan main-main dan tak mengandung kesan sakral.
Belum lama ini, Walikota Firdaus kembali merombak serta mempromosikan pejabat tertentu seperti para Camat dan Kepala Bidang. Namun, dari beberapa Camat yang dirotasi, ada salah satu posisi Camat yang baru duduk selama 2 bulan lalu diganti kembali.
Pasca pergantian Fabillah Sandi yang pindah menjabat sebagai Sekretaris Dinas Pertahan, April 2021 lalu, posisi yang bersangkutan digantikan Norpendike Prakarsa.
Lebih kurang 7 bulan kemudian tepatnya di Bulan November, posisi Norpendike Prakarsa pun harus kembali diganti oleh Welly Amrul yang sebelumnya menjabat Kepala Bidang di Bapenda Pekanbaru. Sementara, Norpendike Prakarsa dijadikan Kepala Bagian (Kabag) di Setdako Pekanbaru.
Meski baru duduk sebagai Camat lebih kurang 2 bulan, Welly Amrul pun harus lengser sebagai Camat Senapelan setelah posisi tersebut diganti Lurah Kampung Baru, Yeni Erita, Januari 2022.
Nama Yeni Erita yang dipromosikan oleh Walikota Firdaus dikabarkan mendapatkan dukungan untuk duduk sebagai Camat Senapelan dari orang terdekat Firdaus.
Menanggapi sering terjadinya pergantian Camat di wilayahnya, Ketua RW 001 Padang Terubuk, Kecamatan Senapelan, Rinaldi turut angkat suara.
“Kami tidak mempersoalkan siapa yang akan duduk sebagai camat di Senapelan. Kami hanya memandang, jika jabatan camat baru diemban selama 2 bulan kurang lalu diganti, artinya kami sebagai warga susah untuk melihat arah pembangunan di kecamatan kami,” kata Rinaldi.
Masih disampaikan Rinaldi, apakah langkah memutasi pejabat di Pemko Pekanbaru tidak matang dalam menugaskan seseorang sebagai perpanjangan tangan walikota, atau memang jabatan ini jadi ajang main-main?
“Pola yang seperti ini, baiknya menjadi perhatian pemko. Dan saya sendiri akan berkirim surat ke Mendagri, apakah cara-cara seperti ini dibenarkan dalam tata laksana pemerintahan yang baik dan akuntable,” tegasnya.
Dia kembali menegaskan, masyarakat Senapelan akan tetap menyambut siapapun pejabat camat yang baru.
“Siapa pun yang menjadi camat di kecamatan kami, kami sangat menyambut baik, dan bahagia. Tapi, jangan sampai seperti main-main saja. Belum sampai triwulan, sudah dirotasi,” imbuhnya.
Senada dengan itu, warga lainnya, Anti memang menyadari pergantian posisi camat yang terlalu cepat. Dari kacamata warga biasa saja, kata Anti, hal itu memang aneh dan terkesan tidak serius dalam memberi amanah terhadap seseorang.
"Saya menilai Walikota terlalu terburu-buru untuk melakukan perombakan. Bagaimana kinerja seseorang bisa dilihat hanya dalam waktu beberapa bulan. Ada apa sebenarnya. Seolah-olah pelantikan tersebut hanya sebagai upaya mencari yang cocok di hatinya, bukan berdasarkan kinerja. Apalagi kan Walikota mau habis masa jabatannya," ketus Anti singkat sambil mengerutkan alisnya.
Penulis | : | Kholik Aprianto |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Serantau |