PEKANBARU (CAKAPLAH) - Anggota Komisi VI DPR RI, dapil Riau, Idris Laena menggelar Sosialisasi BUMN sebagai Lokomotif Pemulihan EKonomi Nasional. Ini salah satu program kerja dengan Kementerian BUMN. Kali ini, acara menyapa kalangan milenial Riau.
Acara berlangsung pada hari Selasa (1/2/2022) dan bertempat aula serbaguna Gedung Laena Center Provinsi Riau. Hal itu, turut dihadiri tokoh masyarakat Riau Buya Makmur Thalib, Ketua Pusat Inkubasi Koperasi Riau Mizan Asnawi, Tokoh Muda Riau Yudi Tarigan, ratusan peserta berbagai elemen milenial.
Idris Laena menyapa kalangan milenial Riau melalui agenda Sosialisasi BUMN sebagai Lokomotif Pemulihan Ekonomi Nasional. Hal ini tampak berjalan penuh khidmat. Peserta tampak tunak dengar pemaparan disampaikanya pemakalah dalam agenda ini.
Di kesempatan itu, Angggota Komisi VI DPR RI Idris Laena mengatakan, bahwa Kementerian BUMN sudah memberikan kontribusi yang nyata bagi rakyat, yakni melalui berbagai kebijakan dan maupun program-program sosialnya.
"BUMN itu, sebagai penyedia barang dan/atau jasa dalam hal memenuhi hajat hidup orang banyak," katanya.
Selain itu katanya, turut serta aktif pula memberi bimbingan dan bantuan pada masyarakat, pelaku UMKM dan program Corporate Social Responsiliblity (CSR), kredit Ultra Mikro (UMi), pendampingan. Artinya, BUMN itu sangat jelas sebagai Lokomotif Pemulihan Ekonomi.
Politisi Golkar ini menambahkan situasi Covid- 19, tentu saja sangat berdampak pada kinerja BUMN. Setidaknya itu ada empat yang dirasakan betul oleh BUMN.
Yaitu dilihat itu dari sisi supply, demand, operasional dan keuangan. Tapi sebagai Badan Usaha dimiliki oleh Pemerintah, BUMN berperan sebagai agent of value creator dan agent of development.
Katanya, sebagai bagian agent of value of creator, BUMN ini diharapkan mampu memberikan kontribusi keuntungan ke negara. Sebagai agent of development, BUMN diharapkan berkontribusi kepada pembangunan nasional termasuk dalam hal pemulihan ekonomi masa pandemi Covid- 19 ini.
Bahkan untuk memperkuat permodalan BUMN karena dampak Covid- 19, pihak pemerintah juga menyuntik Penyertaan Modal Negara ke BUMN sebesar Rp31,5 triliun. Pemerintah juga telah melakukan PMN sebesar Rp219 triliun itu dari 2005 hingga 2019 untuk peningkatan kinerja, restrukturisasi, dan pendiriannya BUMN yang baru.
"Berbagai langkah itu tentunya saja bisa kita harapkan sekarang untuk membuat terwujudnya BUMN sebagai Lokomotif Pemulihan Ekonomi Nasional," katanya.
Penulis | : | Satria Yonela |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Serantau |