PELALAWAN (CAKAPLAH) - Pertengahan bulan Ramadan 1443 Hijrah ini adalah momen menyedihkan bagi Kafi, bocah 5 tahun di Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan. Hal ini karena orang tua tercinta pergi untuk selamanya, meninggalkan dunia menghadap sang pencipta.
Sebagai bocah mungil tentunya Kafi berharap kehadiran orang tua selalu ada setiap waktu, seperti anak-anak diusia dirinya. Apalagi lebaran sebentar lagi, tinggal menyisakan waktu kurang satu pekan. Berharap bersama lebaran tahun ini bersama orang tua, namun maut memisahkan Kafi.
Ditengah badai kesedihan menyelimuti Kafi, ia berjejer bersama beberapa bocah lainnya. Usia mereka tampak sepantaran. Satu persatu mendapat giliran bersalaman dan menerima bingkisan.
Wajah Kafi tampak ceria kala menerima bingkisan dalam simpul amplop. Ramadan tahun ini adalah momen yang haru bagi Kafi lantaran ditinggal sang ayah yang baru meninggal dunia masih dalam hitungan hari.
Kafi merupakan gambaran kecil dari apa yang dirasakan oleh sekian banyak anak-anak yatim di sekitar kita yang telah kehilangan orang tua, terlebih ketika mereka menjalankan ibadah di bulan Ramadan dan memasuki lebaran.
Kondisi serupa juga berlaku bagi kaum dhuafa yang hidup dalam keterbatasan harta, fisik, maupun psikis sehingga membutuhkan uluran tangan orang lain.
Sore itu, Kafi bersama puluhan anak yatim dan dhuafa menerima bingkisan santunan dari PT Surya Bratasena Plantation (PT SBP) dalam hajatan buka puasa bersama di pekan ketiga April 2022 atau tepatnya penyelenggaraan kegiatan ini berlangsung pada tanggal 21-23 April di Masjid Al-Fajar dan An-Nur yang berada di lingkup kebun PT SBP.
Waktu pelaksanaan ini juga berbarengan dengan masuknya 10 hari akhir Ramadan dimana dianjurkan untuk memperbanyak amalan-amalan yang bersifat individual seperti salat malam, itikaf, maupun amalan yang bersifat sosial seperti infak dan sedekah.
Kegiatan yang telah berlangsung selama tiga hari itu dibuka langsung oleh I Nyoman Widiarsa selaku General Manager dan dihadiri jajaran management estate dan mill serta undangan dari perwakilan kelompok tani mitra PT SBP.
Pada kegiatan tersebut telah disalurkan santunan kepada para penerima sebanyak kurang lebih 100 orang, terdiri dari anak yatim dan dhuafa yang sebagian berasal dari
desa-desa sekitar. Prosesi serah-terima santunan anak yatim dan dhuafa diberikan secara bergantian oleh General Manager dan sejumlah Manager Kebun.
Sebagai entitas bisnis yang juga mengelola hajat hidup sosial di sekitarnya, PT SBP selaku penyelenggara acara menjelaskan bahwa prinsip dasar dari kegiatan santunan anak yatim dan dhuafa, terutama untuk mengisi keagungan bulan suci Ramadan tersebut merupakan bagian dari ibadah sosial yang asasnya adalah kemanusiaan dan spirit keilahian.
Harapannya, bahwa setiap kebajikan yang disemai pada momen agung ini dapat menghubungkan pada dua ikatan emosional sekaligus, yaitu ikatan teologis dan ikatan sosiologis sehingga dengan demikian dapat menjadi tebar kesalehan untuk kebermanfaatan secara lebih luas.***
Penulis | : | Febri Sugiono |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Serantau |