Pekanbaru (CAKAPLAH) - Gubernur Riau Syamsuar melakukan peletakan batu pertama pembangunan Gedung Tajdid Center Universitas Muhammadiyah Riau (Umri), Rabu (27/4/2022).
Gedung Tajdid Center yang berada di belakang gedung Rektorat jalan Tuanku Tambusai, Pekanbaru, tersebut akan memiliki 4 tingkat dengan 32 ruangan kuliah.
"Dengan adanya gedung ini nanti diharapkan bisa mengatasi kekurangan ruang kelas di kampus Umri," kata Gubernur Syamsuar.
Sementara itu Rektor Umri Dr Saidul Amin MA, menjelaskan bahwa gedung Tajdid Center ini akan dibangun dengan dana wakaf umat. "Untuk membangun gedung ini kita membutuhkan dana sekitar Rp14 miliar, dan tahun ini kita usahakan selesai," kata Rektor kepada CAKAPLAH.COM.
Saidul Amin mengatakan gedung Tajdid Center ini diharapkan bisa mengatasi kekurangan ruang kelas.
Dengan jumlah mahasiswa yang mencapai 11 ribu orang maka saat ini Umri masih kekurangan sekitar 75 ruang kelas. "Kita memang masih kekurangan 75 ruang kelas, tapi untuk saat ini kita angsur 32 ruang baru dulu. Untuk itu kita harapkan bantuan dan wakaf dari masyarakat demi kelancaran pembanguna gedung kuliah baru ini," kata rektor lebih lanjut.
Tak hanya itu, dengan pembangunan berbasis wakaf Umri akan menjadi contoh bagi Perguruan Tinggi Muhammadiyah lainnya di tanah air.
Sebelum acara peletakan batu pertama pembangunan Gedung Tajdid Center, Gubernur Riau Syamsuar menyampaikan kuliah umum di gedung rektorat Umri, dengan tema "Komitmen Pemprov Riau dalam Peningkatan Mutu Pendidikan".
Dalam kesempatan itu Syamsuar yang masuk sebagai anggota Badan Pertimbangan Harian (BPH) Umri tersebut menyampaikan upaya-upaya Pemprov Riau dalam meningkatkan kualitas pendidikan di daerah ini. Seperti, meningkatkan kualitas dari guru dan tenaga kependidikan, yang dilakukan melalui Diklat penguatan kompetensi bagi pendidik dan tenaga kependidikan.
Kemudian menyediakan anggaran beasiswa S1, S2, dan S3, baik dalam dan luar negeri untuk guru dan juga anak Riau yang prestasi dan tidak mampu.
Mempersiapkan pendidikan berkualitas dengan adanya bantuan pemerintah daerah dan pusat. Seperti Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang juga diberikan kepada SMA, SMK Negeri sesuai kewenangan provinsi, termasuk juga memberikan BOS kepada sekolah swasta, baik SMA maupun juga SMK swasta.
Kemudian khusus berkaitan bantuan beasiswa, juga diberikan beasiswa melalui APBD dan juga ada melalui dana kemitraan CSR perusahaan di Riau seperti Bank Riau Kepri, RAPP dan lainnya.
Gubri melanjutkan, khusus dalam rangka pendidikan yang berkualitas itu, tentunya juga ada program-program pelatihan, perbaikan sekolah dan seterusnya. Baik melalui BOS dari pusat dan daerah untuk membantu anak-anak yang tidak bisa sekolah karena kekurangan biaya.
Penulis | : | Jef Syahrul |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Serantau |