

ROHUL (CAKAPLAH) - Anggota DPR RI Komisi VIII DR H Achmad MSi menyalurkan bantuan korban kebakaran di Komplek Surau Suluk Ar-Ridho, Dusun Muara Nikum, Desa Rambah Hilir Tengah, Kecamatan Rambah Hilir, Rabu (29/6/2022).
"Selaku anggota DPR RI saya prihatin terhadap musibah kebakaran yang terjadi di sini. Rumah Suluk Ini adalah salah satu rumah Suluk tertua di Rohul dan banyak jemaahnya" Cakap Achmad, Rabu (29/6/2022) Sore.
Achmad mengaku dirinya memiliki ikatan batin dengan Surau Suluk Ar-Ridho serta kenangan bersama Tuan guru Syekh Baha"udin sebagai pendiri Surau Suluk ini yang dikenal maksum dan dihormati.
"Sewaktu menjadi bupati saya sering berkunjung ke Surau Suluk ini. Dan Syekh Baha"udin sebagai pendiri Surau Suluk ini merupakan Tuan Guru yang dikenal maksum dan dihormati," ujarnya.
Dalam kunjungan kerjanya tersebut, politisi asal Partai Demokrat itu turut menggandeng Kementerian Sosial sebagai mitra kerja Komisi VIII serta menyalurkan bantuan kepada korban kebakaran baik yang berasal dari Partai Demokrat maupun dari Kementerian Sosial.
Adapun bantuan yang disalurkan terdiri dari kasur, perlengkapan keluarga, pakaian, selimut, makanan siap saji, perlengkapan sekolah untuk anak-anak dan bantuan lainnya.
Achmad juga berjanji memperjuangkan para korban mendapatkan bantuan pembangunan kembali rumah mereka yang terbakar dari Kementrian Sosial melalui Program Rumah Layak Huni.
"Ini bentuk kepedulian dan respon kami sebagai kader Partai Demokrat. Mendengar ada masyarakat yang mendapatkan kesulitan kami langsung merespon dengan turun langsung meninjau lokasi kejadian. Ini adalah bagian komitmen kami berkoalisi dengan rakyat bukan hanya sekedar tagline tapi dibuktikan dengan kerja nyata di lapangan," ucap Achmad.
Sementara itu Kasi Tata Pemerintahan Desa Rambah Hilir Tengah Rahman menceritakan, kebakaran terjadi pada hari Sabtu (25/6/2022) sekitar pukul 16.30 sore.
Saat itu, api muncul dari atap salah satu rumah dan dengan cepat membesar dan merembet ke empat rumah lainnya. Masyarakat sempat berupaya memadamkan api namun sia-sia karena api dengan cepat membesar karena kuatnya angin dan sebagian besar rumah terbuat dari papan.
"Selain itu lokasi Surau Suluk yang berada di seberang sungai (terisolasi-Red) menyebabkan mobil pemadam kebakaran tidak dapat membantu memadamkan api, sehingga 5 rumah yang terbakar rata dengan tanah," jelasnya.
Akibat kebakaran tersebut 7 kepala keluarga kehilangan rumah dan terpaksa harus mengungsi di tenda darurat, rumah sanak saudara dan di Surau Suluk. Warga juga mengaku trauma pasca terjadinya kebakaran.
"Sampai sekarang saya masih ingat bagaiamana kebakaran itu terjadi. Banyak barang-barang yang tidak sempat diselamatkan. Kami bersyukur, banyak warga yang membantu kami, termasuk pak Achmad yang menyalurkan banyak bantuan," ujar Musri salah seorang korban.***
Penulis | : | Ari |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Serantau |



















01
02
03
04
05







