

Salah satu potensi energi alternatif yang dihasilkan oleh limbah ternak sapi adalah biogas, selain itu pula limbah tersebut dapat menghasilkan pupuk kandang dengan kualitas yang cukup baik apabila dilakukan pengolahan lebih lanjut.
Kegiatan pengolahan ini memiliki manfaat yang besar untuk peningkatan sumber pendapatan baru dan menjaga ekosistem bagi kelompok ternak.
Kegiatan bisnis sapi saat ini mulai berkembang, menjadi sumber ekonomi yang berpotensi besar, namun demikian permasalahan limbah ternak menjadi salah satu isu karena tanpa pengolahan yang benar limbah dapat mengakibatkan pencemaran udara, air, dan tanah bahkan dapat menjadi pemicu berbagai penyakit.
Biogas dengan teknologi biodigester adalah teknologi tepat guna yang sederhana, dengan memenuhi tabung digester yang anaerob substrat (kotoran ternak), sampai waktu tertentu gas akan terbentuk yang kemudian dilanjutkan dengan penggunaannya sebagai sumber energi.
Teknologi biodigester membantu pengembangan sistem mendaur ulang kotoran ternak yang memproduksi biogas dan memperoleh hasil samping berupa pupuk organik.
Kelompok Peternak Wong Cilik Farm di Kelurahan Umbansari, Rumbai, Pekanbaru, Riau merupakan daerah dengan penduduk mayoritas peternak dan petani sayuran, yang memiliki ternak di setiap kepala keluarga dan membangun kandang ternak sapi dan kambing secara mandiri. Oleh karena itu, kelompok PKM yang didanai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi bersama Universitas Islam Riau menjalankan kegiatan PKM Penangan limbah ternak sapi dan psikoedukasi pasca Covid-19 ini menjalankan berbagai tahapan dan langkah kerja untuk melaksanakan solusi yang ditawarkan demi mengatasi permasalahan mitra dalam hal ini Kelompok Peternak Wong Cilik Farm.
Adapun tahapan tersebut adalah sebagai berikut: sosialisasi dan penyusunan pelatihan penanganan limbah ternak sapi dan pupuk kandang kering siap pakai, pelatihan pengoperasionalisasi TTG mesin biogas dan pupuk kandang, penyuluhan penanganan limbah, perawatan TTG mesin, dan dampak bagi lingkungan, penyuluhan psikoedukasi motivasi kewirausahaan, monitoring dan evaluasi operasional TTG dan kegiatan, pelaksanaan kegiatan pelaporan dan luaran pengabdian.
Keberlanjutan kegitan PKM ini dilakukan dengan melakukan monitoring dan evaluasi setiap tahap dan kerangka kegiatan yang telah dilakukan, melakukan penilaian terhadap dampak positif terhadap lingkungan setelah dilakukannya kegiatan PKM ini.
Penulis | : | Syarifah Farradinna, S.Psi., MA., Ph.D, Rafil Arizona, S.T., M.Eng, dan Dr. Elfis, M.Si |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Tekno dan Sains |



















01
02
03
04
05



