BANGKINANG (CAKAPLAH) - Hingga saat ini jumlah penduduk miskin di Kabupaten Kampar tercatat sebanyak 229.675 jiwa atau ada sebanyak 56.720 ribu kepala keluarga (KK) miskin. Dari jumlah itu, yang termasuk dan terdata dalam kepesertaan keluarga penerima manfaat (KPM) yang dikategorikan sebagai keluarga penerima manfaat sampai akhir tahun 2016 berjumlah 12.711 ribu KK.

Hal itu terungkap dalam kunjungan kerja Kementerian Sosial Republik Indonesia dalam rangka konsolidasi PKH, percepatan penyaluran bantuan sosial PKH Agustus Tuntas di Balai Bupati Kampar, Selasa (29/8/2017).

Sementara itu, hingga akhir tahun 2016, 793.005 jiwa atau 185.040 kepala keluarga yang tersebar di 21 kecamatan di Kabupaten Kampar telah menerima bantuan melalui program keluarga harapan (PKH) yang digagas Kementerian Sosial Republik Indonesia.

Menteri Sosial yang diwakili Kepala Biro Humas Kementerian Sosial Republik Indonesia Adi Wahyono dalam sambutannya mengungkapkan, dalam Undang-undang Dasar 1945 Pasal 34 dikatakan, fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara. Maka berdasar itu pulalah Kementerian Sosial dalam melaksanakan programnya tidak bisa terlepas dari nomenklatur tersebut.

Ia mengatakan, dampak dari kemiskinan telah menjadikan ketidakmampuan atau kurang mampunya keluarga miskin tersebut memenuhi kebutuhan dasarnya seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan dan kesehatan. "Maksud dari pelaksanaan kegiatan ini adalah pemberdayaan sosial dan penanggulangan kemiskinan pedesaan di Kabupaten Kampar," ungkap Adi Wahyono.

Wakil Bupati Kampar Catur Sugeng Susanto menyampaikan, PKH merupakan upaya Ppmerintah memberikan perlindungan sosial bagi masyarakat miskin sekaligus merupakan cikal bakal pengembangan sistem pelayanan pendidikan dan kesehatan.

Melalui PKH yang memberikan bantuan tunai bersyarat akan membantu ibu-ibu untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada anak dibidang kesehatan dan pendidikan, utamanya balita, anak usia sekolah, SD, SMP, SMA/sederajat, penyandang disabilitas dan lanjut usia.
 
Catur menegaskan, Pemerintah Kabupaten Kampar sangat menyambut baik program ini dan semoga dengan bantuan program keluarga harapan ini akan menjembatani hubungan antara pemerintah pusat dan daerah untuk mensejahterakan masyarakat, khsususnya keluarga sangat miskin di wilayah Kabupaten Kampar.

Penanggulangan kemiskinan saat ini telah dilakukan diberbagai aspek dalam kehidupan masyarakat, baik yang terkait dibidang kesehatan, pendidikan, dan ekonomi. Salah satu diantaranya adalah dengan pendamping sosial melalui PKH. Ia mengungkapkan, tahun ini Kampar telah memasuki tahun kedelapan melaksanakan  PKH dan telah menunjukkan hasil yang signifikan dengan ditandai peningkatan kesejahteraan sebagian keluarga penerima manfaatnya (KPM) PKH.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Kampar,  Dahlan menambahkan, sesuai dengan arahan Menteri Sosial Republik Indonesia, bantuan ini harus tuntas per 31 Agustus 2017. Bantuan ini berupa non tunai bagi KPM. Kegiatan penyaluran ini merupakan tahap ketiga.