(CAKAPLAH) - Kecelakaan KA Brantas di palang rel kereta api di Semarang masih menjadi sorotan.
Kini muncul pertanyaan kenapa kereta api tak bisa mengerem mendadak.
Jawabannya adalah karena kereta api baru bisa benar-benar berhenti setidaknya 1,6 kilometer sejak pengereman.
Penyebab kereta tidak bisa berhenti mendadak adalah karena panjang dan bobot kereta.
Hal ini disebabkan karena bobot kereta yang dapat mencapai ribuan ton memerlukan energi yang besar agar dapat menghentikan lajunya.
Dilansir dari Minnesota Operation Livesaver, kereta membutuhkan 1,6 kilometer untuk benar-benar berhenti sejak melakukan pengereman.
Hal ini merupakan perhitungan dengan rata-rata panjang kereta 16 sampai 20 meter yang bergerak dengan kecepatan 88 hingga 128 kilometer per jam.
Bobot kereta yang bergerak mencapai 6.000 ton, hal itu memerlukan energi yang besar untuk membuat kereta bisa berhenti.
Semakin besar dan berat kendaraan, maka jarak yang dibutuhkan agar kendaraan bisa berhenti akan semakin panjang.
Hal kedua yang mejadi alasan kereta api tidak bisa berhenti mendadak adalah sistem pengeremannya.
Perlu diketahui, sistem pengereman kereta berbeda dengan yang ada pada kendaraan lainnya, seperti mobil.
Ketika kereta bergerak, itu artinya kereta menghasilkan energi kinetik yang besar.
Energi inilah yang harus diubah untuk membuat kereta berhenti.
Dilansir dari Kompas.com, ada dua cara yang sudah diterapkan untuk menghentikan laju kereta api.
Pertama adalah pengereman balok, dimana ada balok yang menempel di roda sehingga menghasilkan energi panas untuk memperlambat laju kereta.
Kedua adalah rem udara, yakni udara yang akan didistribusikan melalui pipa kecil di sepanjang roda dan membuat kereta perlahan berhenti.
Meskipun kini kereta sudah banyak yang dilengkapi dengan rem darurat, rem ini tetap tidak bisa berhenti mendadak.
Rem ini hanya menghasilkan lebih banyak energi dan tekanan udara yang lebih besar untuk menghentikan kereta lebih cepat.
KAI Luruskan Kabar Masinis Terjun ke Sungai
Awalnya ada dugaan bahwa saat kereta kecelakaan menabrak tronton di palang pintu Madukoro Raya, Kota Semarang, Selasa (18/7/2023) malam masinis dan asistennya terjun ke sungai.
Manager Humas PT KAI Daop IV Semarang, Ixfan Hendri Wintoko mengatakan, kedua orang tersebut tidak terjun ke sungai.
Selepas kecelakaan mereka dibawa ke klinik kesehatan untuk diperiksa secara menyeluruh, baik fisik maupun psikis.
"Tidak benar (masinis dan asisten terjun ke sungai)," jelasnya kepada Tribunjateng.com, Rabu (19/7/2023).
Pihaknya juga menunjukkan foto dua orang (masinis dan asisten masinis) tersebut dalam kondisi kering.
"Misal terjun ke sungai pasti basah semua," katanya.
Masinis dan asisten masinis KA Brantas tersebut sudah dilakukan pemeriksaan kesehatan.
Mereka dinyatakan fisik tak alami luka.
"Secara psikologis, mereka diminta untuk istirahat total."
"Mereka masih syok," ujarnya.
Sebelumnya, Manager Humas PT KAI Daop IV Semarang, Ixfan Hendri Wintoko menyampaikan bahwa saat ini, api pada lokomotif sudah dipadamkan.
Untuk rangkaian kereta eksekutif 2 ke belakang, sudah diamankan dan ditarik mundur menuju Stasiun Jerakah.
KA Brantas membawa 626 penumpang dengan rangkaian yang terdiri dari 3 kereta kelas eksekutif, 6 kereta kelas ekonomi, dan 1 kereta pembangkit.
Untuk masinis dan asisten masinis dalam kondisi selamat, serta para penumpang tidak ada yang terluka.
Untuk perjalanan KA, sampai saat ini ada 9 perjalanan KA penumpang yang mengalami keterlambatan yaitu KA 112 Brantas sebanyak 87 menit, KA 178 Kamandaka 66 menit.
KA 199F Kaligung 80 menit, KA 111 Brantas 26 menit, KA 129 Gumarang 55 menit, KA 220 Kertajaya 27 menit, KA 20F Argo Merbabu 47 menit, KA 160 Joglosemarkerto 14 menit, dan KA 58 Brawijaya 6 menit.
PT KAI menyampaikan permohonan maaf atas adanya gangguan perjalanan KA yang terjadi.
“Kami atas nama manajemen PT KAI mengucapkan permohonan maaf kepada para pelanggan karena terganggunya perjalanan dan pelayanan kereta api akibat adanya kejadian ini,” terang Ixfan.
KAI saat ini telah melakukan berbagai upaya untuk normalisasi di jalur kereta api agar perjalanan KA kembali normal.
PT Kereta Api Indonesia (Persero) menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pelanggan atas gangguan perjalanan kereta api yang terjadi.
Editor | : | Yusni |
Sumber | : | Tribunnews.com |
Kategori | : | Nasional |