Ketua Pemenangan Pemilu (PP) Sumatera 1 Partai Golkar Idris Laena.
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Ketua Pemenangan Pemilu (PP) Sumatera 1 Partai Golkar Idris Laena menyatakan bahwa sampai saat ini pihaknya tidak pernah menerima desakan ataupun permintaan untuk Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) Partai Golkar di Provinsi Riau.
"Saya belum pernah mendengar, apalagi menerima surat mosi tidak percaya yang disampaikan oleh daerah," kata Idris Laena kepada CAKAPLAH.com, Rabu (26/7/2023).
Idris Laena menegaskan, bahwa Musdalub sangat berbahaya dilaksanakan menjelang Pemilu. Karena jika Musdalub dilaksanakan, tidak menutup kemungkinan ada pihak yang tidak puas dan menjadi sengketa di pengadilan sehingga bisa mengancam Caleg-Caleg Partai Golkar tidak bisa ikut kontestasi Pemilu.
Baca: Isu Munaslub Merembet ke Daerah, Syamsuar 'Digoyang' dari Kursi Ketua DPD Golkar Riau?
Karena itu, Idris Laena mengharapkan agar seluruh kader menahan diri dan ikuti mekanisme organisasi yang telah ditentukan, agar organisasi tetap solid.
"Jika ada satu dua kader yang tidak puas terhadap kebijakan DPD, seyogyanya nya agar dibicarakan," cakapnya.
Sebelumnya, isu musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) Partai Golkar 'menggoyang' posisi Airlangga Hartarto dari Ketua Umum. Isu itu semakin menguat, lantaran Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia itu dipanggil Kejaksaan Agung sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi ekspor minyak sawit mentah (CPO) periode 2021-2022 beserta turunannya.
Isu Munaslub di tubuh partai berlambang Pohon Beringin itu disinyalir merembet ke daerah, terutama di Provinsi Riau. Informasi yang diterima CAKAPLAH.com, beberapa kubu di Partai Golkar saat ini 'menggoyang' posisi Ketua Golkar Riau Syamsuar.
Seperti dari kubu Mantan Gubernur Riau Rusli Zainal yang diketahui masih memiliki ikatan kuat dengan DPP Golkar. Kuat dugaan, posisi Syamsuar 'digoyang' lantaran posisi nomor urut istrinya Septina Primawati yang diproyeksikan tidak pada nomor urut satu pada pemilihan legislatif (Pileg) 2024 mendatang.
Sedangkan posisi nomor urut satu, informasi yang diterima, adalah istri dari Bupati Indragiri Hilir Muhammad Wardan. Ketegangan antara kubu Rusli Zainal dengan Syamsuar ini menurut informasi tersebut sudah terjadi sejak beberapa waktu terakhir.
Baca: Golkar Riau Dapat Bocoran, DPP akan Umumkan Capres di Agustus
Ditambah lagi sejumlah orang-orang lama RZ sapaan akrabnya Rusli Zainal tidak masuk dalam 'kabinet' Syamsuar. Selain itu, ada juga riak dari kubu Mantan Gubernur Riau Annas Maamun. Bahkan sejumlah pengurus di DPD II Golkar Kabupaten dan Kota sudah sempat dihubungi untuk menyampaikan mosi tidak percaya tersebut.
Diketahui, keluarga Annas Maamun yang dikenal kental dengan Golkar kini memilih untuk pindah gerbong ke Partai Demokrat. Kondisi ini disebabkan tidak sejalannya Annas Maamun dengan Syamsuar.
Bahkan dari informasi yang didapat dari sumber tepercaya, mosi tidak percaya saat ini sudah disampaikan ke DPP. Mosi tidak percaya itu disampaikan oleh tujuh pengurus DPD Golkar Kabupaten dan Kota.
"Sudah disampaikan ke DPP mosi tidak percayanya, ini hanya menunggu penetapan Daftar Caleg Tetap (DCT), begitu sudah ditetapkan maka akan langsung dieksekusi," kata sumber tersebut, Rabu (26/07/2023).
Sumber itu menambahkan, jabatan Syamsuar sebagai Gubernur juga tidak lama lagi. Sesuai 'tradisi' di Golkar, yang akan menjadi ketua adalah yang memiliki jabatan atau selalu dekat dengan kekuasaan.