Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto (kanan) bersama Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto jelang memberi keterangan bersama usai melakukan pertemuan di Jakarta, Selasa (15/10/2019). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)
|
(CAKAPLAH) - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menanggapi soal dorongan dari para kader di DPD I Golkar agar partainya bergabung dan mengusung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dalam Pilpres 2024.
Menurut dia, saat ini tim sedang mengkaji calon presiden (capres) yang akan didukung Partai Golkar di 2024 mendatang.
"Ya tentu unsur dorongan-dorongan kan selalu ada, tapi tentu ada tim yang sedang bekerja," kata Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (31/7/2023).
Dia mengakui bahwa pertemuan dengan para pengurus DPD I Partai Golkar turut membahas soal dukungan kepada capres dan cawapres 2024. Namun, Airlangga menyampaikan bahwa Partai Golkar harus membahas hal tersebut dengan para capres.
"Ya perlu dibicarakan lagi dengan calon-calon tiap partai," ujar dia.
Sebelumnya, Ketua DPD I Golkar Kalimantan Barat Maman Abdurrahman menegaskan, bahwa seluruh pengurus DPD I Partai Golkar menolak adanya wacana munaslubuntuk melengserkan Airlangga Hartarto sebagai ketua umum Partai Golkar.
"Pertemuan dengan 38 Ketua DPD 1 seluruh indonesia di Bali kemarin dengan Ketua Umum membicarakan terkait penolakan Munaslub," kata Maman, kepada wartawan, dikutip Senin (31/7/2023).
Selain itu, dia mengatakan, pertemuan seluruh ketua DPD 1 Partai Golkar juga membahas dorongan agar partai berlambang pohon beringin ini bergabung dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) bersama Gerindra dan PKB.
"Juga di dalam diskusi santai dan informal sebagian besar suasana kebatinan beberapa DPD 1 mendorong agar Golkar bisa berkoalisi dengan Gerindra, dikarenakan Pak Prabowo kan pernah di Golkar dan di pilpres tahun 2014 Golkar pernah berkoalisi mendukung Pak Prabowo," ungkapnya.
Terlebih, kata Maman, saat ini elektabilitas Bacapres Partai Gerindra Prabowo Subianto berada di puncak teratas. Sehingga, Partai Golkar sudah semestinya bergabung dengan Gerindra di Pilpres 2024.
"Ditambah lagi secara elektabilitas Pak Prabowo menurut kawan kawan DPD 1 Golkar cukup mentereng dan signifikan," imbuh dia.
Editor | : | Ali |
Sumber | : | Liputan6.com |
Kategori | : | Politik |