![]() |
Pantai Koneng. Foto: Dispar Riau.
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Sektor pariwisata di Provinsi Riau menjadi sorotan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Legislatif menilai, alam di Bumi Lancang Kuning tidak kalah dengan provinsi lain yang memiliki nilai 'jual' dijadikan objek wisata.
Wakil Ketua DPRD Riau Agung Nugroho mengakui, program yang menggalakkan pariwisata di Riau sudah cukup luar biasa. Bahkan setelah melalui proses dan tahapan, kini Riau tak lagi dipandang sebelah mata.
"Hanya saja, sektor pariwisata kita ini masih kurang fasilitasnya dan faktor penunjangnya, salah satunya jalan menuju ke lokasi wisatanya," kata Agung, Selasa (1/8/2023).
Agung menyebut, banyak tempat wisata di Riau yang dapat memanjakan para wisatawan. Tapi, tidak terlirik akibat akses jalan yang kurang memadai.
"Banyak alam di Riau ini yang bisa dijadikan tempat wisata, semua itu tergantung pada keseriusan kita dalam mengelolanya," kata dia.
Ia mencontohkan, beberapa tempat wisata seperti Pantai Koneng di Dumai. Lantaran tak ada keberlanjutan dalam pengelolaannya, akhirnya hilang begitu saja.
Contoh lain, wisata Bono, dan Candi Muara Takus yang ramai hanya ketika ada event saja. Masih banyak wisata alam yang bisa dikembangkan di Provinsi Riau.
"Harusnya ada pengelolaan yang bersifat continue yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota. Kita tak memungkiri juga, harus mengeluarkan biaya terlebih dahulu untuk pengelolaannya, tapi setelah itu kan bakal menjadi PAD dan menciptakan lapangan kerja juga," papar Agung.
Penulis | : | Delvi Adri |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Pemerintahan, Riau |











































01
02
03
04
05


