![]() |
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Kelompok masyarakat sipil dari berbagai kalangan di Riau hari ini melakukan aksi unjuk rasa di Mapolda Riau, Rabu (2/8/2023) untuk menuntut Kapolda Riau agar memberikan perhatian khusus terhadap kasus pembunuhan sadis yang dialami aktivitas lingkungan hidup dan petani sawit yang bernama Arsyad Rachim.
Arsyad sendiri ditemukan meninggal dunia dalam kondisi bersimbah darah pada 4 Juli 2023 sekitar pukul 17.35 WIB di Jalan Pertanian Pematang Sialang, Dusun 3 Desa Kompe Berangin, Cerenti, Kuansing.
Untuk penyidikan, kepolisian melakukan autopsi jenazah korban di RS Bhayangkara Pekanbaru, dan Polres Kuansing mengungkap pada 7 Juli 2023 bahwa tersangka melakukan 9 kali pembacokan dengan parang ke tubuh korban.
Kapolres Kuansing AKBP Pangucap Priyo Soegito menyampaikan bahwa pelaku pembunuhan yang berhasil ditangkap adalah PT alias Yandi alias Abe yang merupakan pelaku tunggal.
Menurut Kapolres, penyebab terjadinya pembunuhan yaitu diawali adanya kesalahpahaman antara korban dan pelaku, dimana pelaku saat itu mengendarai sepeda motor yang bermuatan sawit dalam keranjang dan menggeber-geber gas sepeda motor di hadapan korban.
Kuasa Hukum korban, Alhamran Ariawan mengatakan, banyak kejanggalan yang dijumpai dari keterangan Kapolres Kuansing tersebut yang menyatakan bahwa pembunuhan terhadap korban disebabkan masalah sepele dan tidak direncanakan sama sekali.
“Pembunuhan ini bukanlah pembunuhan biasa, tapi pembunuhan yang sangat sadis, keji dan terencana, oleh karenanya perlu dilakukan metode pendekatan scientific crime investigation yaitu metode yang memadukan teknik prosedur dan juga teori ilmiah guna melawan kejahatan dan memenuhi kebutuhan hukum,” kata Alhamran.
Sementara itu, koordinator aksi bernama Asmar mengatakan, pihak kepolisian harus merespon kasus ini agar tidak terjadi kekeliruan dalam prosesnya.
“Kami yakin Pak Kapolda Irjen Pol Mohammad Iqbal akan menjaga reputasinya sebagai pemimpin kepolisian yang adil dan berpihak kepada anggota masyarakat yang dizalimi dan menjunjung kebenaran dari setiap kasus kriminal yang mereka tangani,” ujar Asmar.
Lanjutnya, hingga saat ini pihak dari pelaku tidak menujukkan itikad baik, mengingat orang tua dari tersangka sebagai kepala desa.
“Kami akan terus memperjuangkan keadilan ini dan meminta Kapolda Riau maupun Kapolres Kuansing untuk merespon dengan tidak melindungi pelaku namun mengadili perkara pembunuhan ini dengan jernih, adil dan memberikan kesempatan kepada beberapa saksi yang mengetahui kronologis peristiwa tragis itu. Jika tidak ada respon, kami akan membawa lebih banyak peserta aksi dan mengangkat kasus ini ke tingkat nasional,” tutupnya.
Penulis | : | Bintang |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Peristiwa, Hukum, Kabupaten Kuantan Singingi |











































01
02
03
04
05


