PEKANBARU (CAKAPLAH) - Kualitas udara di Kota Pekanbaru berada di level tidak sehat. Hal ini dapat dilihat melalui situs bmkg.go.id, Senin (7/8/2023).
Menanggapi hal itu, Ketua Komisi III DPRD Pekanbaru, Aidil Amri mengimbau kepada masyarakat untuk waspada dan tetap mengenakan masker.
"Kepada masyarakat kita imbau agar berhati-hati, waspada. Karena kan Karhutla mengancam, maka tetap pakai masker walau Covid-19 sudah tidak berbahaya lagi," kata Aidil Amri kepada CAKAPLAH.com, Senin (7/8/2023).
Kemudian, sebagai Mitra Kerja, Politisi Demokrat ini meminta kepada Dinas Kesehatan untuk memantau kesehatan masyarakat Riau, Kota Pekanbaru khususnya.
Selain itu, masyarakat juga perlu diedukasi, agar tetap waspada terhadap kondisi kekinian ini.
"Kepada Diskes kami minta untuk memantau kesehatan masyarakat. Kemudian disosialisasikan akan bahaya ini. Kita tak mau ada kasus Ispa (Infeksi Saluran Pernapasan Atas) lagi," tukasnya.
Sebelumnya, dari situs BMKG, dapat dilihat konsentrasi partikulat (PM10) di Pekanbaru pada pukul 07.00 menunjukkan angka angka 92.10 ugram/m3 dan pada pukul 08.00 WIB turun sedikit di angka 86.50 ugram/m3. Angka tersebut menunjukkan kualitas tidak sehat atau berada di level kuning.
Kualitas udara ini terdiri 5 level. Pertama untuk udara sehat ditandai dengan warna hijau dengan konsentrasi partikulat berkisar 0-15,5 ugram/m3. Sedangkan udara dengan kategori sedang ditandai warna kuning dengan konsentrasi partikulat berkisar 15,6-55,4 ugram/m3.
Udara tidak sehat ditandai dengan warna cokelat dengan konsentrasi partikulat 55,5 - 150,4 ugram/m3. Udara sangat tidak sehat ditandai dengan warna merah dengan konsentrasi partikulat 150,5 - 250,4 ugram/m3.
Udara berbahaya ditandai dengan warna hitam 250,4 dengan konsentrasi partikulat lebih besar 250 ugram/m3.
Berdasarkan data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, untuk hari ini di Riau terpantau 54 titik panas yang tersebar di 9 wilayah dengan sebaran terbanyak itu di Indragiri Hilir yakni 11 titik.
Selanjutnya di Rokan Hulu sebanyak 9 titik, Kuantan Singingi 8 titik, Indragiri Hulu, Pelalawan dan Kampar masing-masing 6 titik, Siak 4 titik dan Bengkalis serta Kepulauan Meranti masing-masing 2 titik.
Dari jumlah tersebut, satu titik berada di level tinggi yang berarti ada aktivitas kebakaran hutan dan lahan di wilayah tersebut. Satu titik tersebut berada di Kecamatan Ukui Kabupaten Pelalawan.
Sementara untuk 53 titik lainnya berada di level sedang. Hal ini bisa diartikan di wilayah tersebut belum bisa dipastikan ada aktivitas kebakaran hutan dan lahan.
Penulis | : | Satria Yonela |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Lingkungan, Kota Pekanbaru |