JAKARTA (CAKAPLAH) - Kapolri Jenderal Tito Karnavian membuka Rapat Pimpinan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) 2017 di Auditorium STIK-PTIK, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Dalam sambutannya, Tito meminta semua pihak mewaspadai pascagerakan 411 dan 212 yang dimotori GNPF MUI.
"Pada 2016 ada dua peristiwa penting yakni aksi 411 dan 212. Mampu ditangani dengan baik, tapi menimbulkan indikator yang harus diwaspadai bersama, di mana massa hadir sangat besar," kata Tito, Rabu (25/1/2017).
Jenderal bintang empat ini mengatakan, gerakan-gerakan seperti itu sangat membahayakan toleransi dan kebhinekaan di Indonesia. Kemudian, menurut Tito, gerakan tersebut sangat berbahaya bagi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Ini juga menggerus toleransi dan kebhinekaan dan bebahaya bagi NKRI," jelasnya.
Tito sebelumnya juga mewaspadai perubahan dan acaman di tingkat regional dan internasional. Ia mengungkapkan, ketegangan di Timur Tengah dan terpilihnya Donald Trump menjadi presiden Amerika Serikat (AS) akan menimbulkan gejolak tersendiri.
Editor | : | Bhimo |
Sumber | : | Okezone.com |
Kategori | : | Nasional |