![]() |
Wakil Ketua Komisi V DPRD Riau Karmila Sari
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Masalah tenaga kerja di perusahaan swasta yang beroperasi di Riau menjadi atensi DPRD Riau. Dewan ingin porsi untuk putra putri Riau sebanyak 60 persen.
Wakil Ketua Komisi V DPRD Riau Karmila Sari mengatakan, saat ini berbagai upaya telah dilakukan Pemerintah Provinsi Riau agar tenaga kerja lokal bisa terakomodir. Seperti yang baru-baru ini digalakkan oleh Gubri Syamsuar untuk peningkatan sekolah vokasi.
"Yakni dengan menjadikan 24 sekolah vokasi sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)," kata Karmila, Jumat (11/8/2023).
Menurutnya, langkah yang dilakukan gubernur ini sudah bagus. Nanti ada kaitannya dengan yang namanya bikin peraturan BLUD. "Selama ini SMA/SMK memberikan jasa seperti perhotelan, jasa laundry, dia bisa bikin kue. Nanti bisa mendapatkan retribusi, bisa memandirikan sekolah tersebut,” kata Karmila.
Lanjut Karmila, banyak kejadian di daerah, lulusan SMK, S1 bahkan S2 masih kebingungan untuk bekerja apa. Sedangkan perusahaan masih mengambil tenaga kerja dari luar daerah.
Pemprov menurut dia juga harus bisa menetapkan jumlah tenaga kerja yang ada di sebuah perusahaan. “Biasanya perusahaan itu sudah tahu ukuran 5 tahun itu apa yang dibutuhkan. Minimal 60 persen kita yang ngesub tenaga kerja," kata dia.
Diketahui sebelumnya, Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar menginginkan setiap anak-anak sekolah atau anak muda di Bumi Lancang Kuning memiliki keahlian yang bisa dibawanya dalam memasuki dunia kerja. Sebab, jika mengandalkan ijazah sebutnya, itu tidak bisa menentukan seseorang bisa bekerja.
Syamsuar mengingatkan tentang pentingnya pendidikan vokasi. Apalagi, pemerintah telah menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi.
Di Riau telah lebih dulu menerbitkan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 6 Tahun 2022 tentang Penguatan Pendidikan dan Pelatihan Vokasi Melalui Kemitraan dengan Industri, Dunia Usaha, dan Dunia Kerja. Sehingga Negeri Lancang Kuning menjadi percontohan di Indonesia terkait pendidikan vokasi.
Jadi, dengan menekuni suatu bidang, menurut Syamsuar itu lebih efektif untuk melihat bakat dan minat anak, sehingga bisa dikembangkan lebih dalam menjadi sebuah keahlian yang nantinya bisa memberikan dampak positif saat memasuki dunia kerja.
Penulis | : | Delvi Adri |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pemerintahan, Riau |













H. Salahuddin













01
02
03
04
05


