PEKANBARU (CAKAPLAH) - Gubernur Riau, Syamsuar mengatakan peningkatan infrastruktur di Provinsi Riau menjadi prioritas pembangunan daerah untuk menggerakkan roda perekonomian di masa pemerintahannya.
Ia menjelaskan, ruas jalan kewenangan provinsi sepanjang 2.799,81 Km, merupakan jalan provinsi terpanjang kedua di Indoneia.
"Dalam RPJMD 2019-2024 tingkat kemantapan jalan ditargetkan sebesar 66,23 persen pada akhir tahun 2024, di mana kondisi tahun 2019 kondisi jalan mantap sebesar 60,95 persen dan mengalami peningkatan sampai tahun 2022 telah mencapai 64,95 persen telah melewati target tahun 2023 sebesar 64,85 persen," ujarnya, Senin (14/8/2023).
Dari tahun 2019 hingga 2023, kata Syamsuar telah terealisasi pembangunan dan peningkatan jalan sepanjang 305,96 Km, serta pembangunan jembatan sebanyak 27 unit.
Untuk tahun 2023 anggaran untuk peningkatan jalan sebesar Rp866 miliar, termasuk Dana Alokasi Khusus bidang jalan sebesar Rp39 miliar.
"Pada tahun ini, Pemerintah Provinsi Riau juga mengalokasikan Dana Bantuan Keuangan Khusus infrastruktur untuk peningkatan jalan, pembangunan jalan dan jembatan pada kabupaten/kota sebesar Rp153,9 miliar," cakapnya.
"Kami yakin, target akhir RPJMD akan tercapai pada akhir tahun 2023," katanya.
Lebih jauh, ia mengatakan, perlu kolaborasi bersama dalam mencapai rata-rata kemantapan jalan provinsi sebesar 71,96 persen.
Pihaknya telah mengajukan penaikan beberapa ruas jalan Provinsi yang berhubungan langsung dengan Kawasan Strategis Negara dan kawasan Industri untuk menjadi ruas jalan nasional.
"Kami juga telah mengusulkan kepada Pemerintahan Pusat untuk pembangunan jalan daerah yang dibiayai oleh pusat untuk tahun 2023, melalui Inpres Nomor 3 Tahun 2023 tentang Peningkatan Percepatan Peningkatan Konektivitas Jalan Daerah. Provinsi Riau mendapatkan bantuan peningkatan jalan provinsi untuk tahun 2023 sebesar Rp138,8 Miliar," paparnya.
Penulis | : | Satria Yonela Putra |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pemerintahan, Riau |