PEKANBARU (CAKAPLAH) - Pasca Jembatan Perawang yang berada di Desa Selat Akar, Kecamatan Tasik Putri Puyu, Kabupaten Kepulauan Meranti ambruk pada Senin (14/8/2023) lalu, Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Kawasan Pemukiman Pertanahan (PUPR-PKPP) Provinsi Riau membangun dermaga sementara untuk akses penyeberangan masyarakat.
Kepala Dinas PUPR-PKPP Provinsi Riau, M Arief Setiawan melalui Kepala UPT Jalan dan Jembatan Wilayah III, Eri Ikhsan mengatakan, dermaga penyeberangan sementara saat ini sedang proses pekerjaan.
"Dermaga sekarang sedang dibangun jembatan penyeberangan pompong orang dan gerobak, agar akses masyarakat tidak terputus akibat jembatan Perawang amruk," kata Ikhsan, Jumat (19/8/2023).
Lebih lanjut Ikhsan menjelaskan progres pekerjaan dermaga penyeberangan tersebut. Dimana satu sisi dermaga sudah selesai dibangun, dan tinggal satu sisi lagi tahap pekerjaan.
"Satu sisi sudah selesai, satu sisi lagi sedang clearing karena panjangnya hampir 100 meter sampai di daratan. Namun kita targetkan seminggu ke depan sudah selesai," terangnya.
Untuk menggesa pekerjaan dermaga tersebut, pihaknya telah berkoordinasi dengan Camat Tasik Putri Puyu terkait pengggunaan lahan masyarakat yang akan digunakan untuk membangun dermaga.
"Tadi kami dapat laporan sudah duduk, tapi Camat ingin jumpa langsung dengan pemilik tanah. Namun intinya pemilik tanah sudah mau lahannya digunakan untuk pembangunan dermaga sementara," tukasnya.
Diberitakan sebelumnya, jembatan yang menghubungkan antara beberapa desa di Kecamatan Tasik Putri Puyu tersebut ambruk diduga akibat tiang pancang baja keropos.
Jembatan sepanjang 70 meter yang menggunakan konstruksi Truss Bridge itu sebelumnya sudah mengalami kerusakan, yakni terjadi penurunan pada pondasi dan struktur bangunan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Kawasan Pemukiman Pertanahan (PUPR-PKPP) Provinsi Riau, M Arief Setiawan saat dikonfirmasi perihal tersebut membenarkan jika Jembatan Perawang di Kabupaten Kepulauan Meranti saat ini roboh.
"Jembatan itu roboh karena pondasi tiang pancang dari baja berkarat karena kena air payau sehingga keropos dan patah," kata Arief.
Arief mengatakan, sebelum jembatan itu roboh pihaknya pekan lalu telah menurunkan tim untuk melakukan survei kondisi jembatan tersebut.
"Setelah tim turun, sebetulnya sekarang kita sedang menyusun Detail Engineering Design (DED) perbaikan jembatan, dan direncanakan perbaikan akan dilakukan paling lama tahun 2024, namun sebelum jembatan diperbaiki sudah roboh duluan," sebutnya.
Atas kondisi itu, Arief menyatakan, jika Gubernur Riau tekah menginstruksikan Dinas PUPR-PKPP Riau melalui UPT Jalan dan Jembatan untuk membuat dermaga penyeberangan sampai jembatan selesai diperbaiki.
"Pak Gubernur sudah memerintah kita untuk membuat dermaga penyeberangan agar arus barang dan orang di daerah itu tidak terputus. Hari ini tim sudah turun ke sana, maksimal besok sudah bisa dibuat dermaganya," tukasnya.
Untuk diketahui, jembatan tersebut dibangun oleh Kabupaten Bengkalis dahulunya sebelum pemekaran, saat ini jembatan berada di wilayah Kabupaten Kepulauan Meranti. Namun pada tahun 2017 ruas jalan berserta jembatannya di serahkan ke provinsi. Maka saat ini jembatan itu merupakan kewenangan Pemprov Riau.
Penulis | : | Amin |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Pemerintahan, Riau |