PEKANBARU (CAKAPLAH) - Menghadapi Pemilu 2024 mendatang kader Partai Demokrat di Riau diminta untuk bekerja keras untuk kemenangan partai. Namun kader Demokrat dilarang tandem dengan caleg dari partai lain.
Ketua DPD Partai Demokrat Riau Agung Nugroho menegaskan, jika ada yang terindikasi tandem dengan caleg dari partai lain, pihaknya tidak akan diam, dan akan melakukan penyelidikan.
"Kalau ada yang coba main-main, kami akan kumpulkan bukti, dan kalau itu terbukti, maka yang bersangkutan tidak akan kami lantik. Apalagi Kampar, kita serius untuk mengembalikan dua kursi kita seperti di 2014 kemarin," tegas Agung, Jumat (25/8/2023) saat hadir di agenda orientasi dan Rakorcab Demokrat Kampar.
Ia juga mengimbau semua Bacaleg dan para pengurus partai agar mengajak anggota keluarganya untuk memilih Partai Demokrat di daerah mana saja. Ia juga menyebut, jika tidak suka dengan calegnya, cukup pilih Partai Demokrat saja.
"Kita kerahkan kekuatan keluarga, misalnya bapak ibu Caleg di Dapil Kampar, ajak keluarganya yang di Pekanbaru untuk memilih Demokrat. Kalau tidak suka sama Caleg-nya, pilih Partai Demokrat saja," kata Agung.
Kata Agung Nugroho, di Kampar sendiri ada sekitar 21 Kecamatan yang terdiri dari 251 desa. Artinya, Demokrat punya jaringan lengkap hingga ke tingkat desa.
"Di Kampar, tidak ada Ketua PAC yang maju, tapi saya tegaskan semua Bacaleg wajib melibatkan PAC, dan pengurus PAC boleh tandem dengan siapapun yang punya komitmen menghidupkan jaringan partai," kata Wakil Ketua DPRD Provinsi Riau ini.
Penguatan jaringan partai ini bertujuan untuk mengawal suara Partai Demokrat yang ada di TPS. Ia berharap, teknis penghitungan suara ini segera diatur oleh seluruh pengurus partai secara berjenjang.
"Kita mau punya sistem penghitungan suara yang real time, bukan lagi Quick count, dan sistem ini bisa diakses oleh semua Caleg nantinya," kata Agung.