Delpi Susanti
|
Tantangan perubahan iklim dan kerentanan lingkungan makin mendesak dan kompleks di era modern. Kebutuhan akan tindakan kolektif guna mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan akan meningkat sebagai respons terhadap perubahan ini. Industri pariwisata merupakan salah satu sektor yang memiliki potensi besar untuk berkontribusi dalam upaya ini, terutama dalam pengembangan desa wisata.
Pariwisata telah lama dianggap sebagai sumber pendapatan ekonomi yang penting dan alat untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat lokal. Namun, pertumbuhan pariwisata yang tidak terkendali dan tidak berkelanjutan sering kali berdampak negatif terhadap lingkungan dan budaya, mengancam daya dukung alam, dan kesejahteraan masyarakat lokal. Oleh karena itu, penting untuk mengkaji kembali model pengembangan pariwisata saat ini dan mencari cara untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Dalam konteks ini, gagasan penurunan emisi gas rumah kaca Indonesia, atau "klima," muncul sebagai kerangka kerja penting untuk mengatasi tantangan perubahan iklim. Upaya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan meningkatkan ketangguhan terhadap dampak perubahan iklim termasuk dalam konsep klima. Namun, menerapkan Proklim di tingkat lokal sering kali memerlukan dukungan finansial, teknis, dan pengetahuan yang lebih luas.
Corporate Social Responsibility (CSR) memiliki peran yang sangat penting dalam hal ini. CSR mencerminkan komitmen perusahaan terhadap tanggung jawab sosial dan lingkungan, serta peluang untuk berinvestasi kembali dalam masyarakat setempat. Cara untuk memastikan bahwa upaya proklim tidak hanya tinggal pada kata-kata, melainkan menjadi tindakan nyata yang memberikan dampak positif bagi lingkungan, ekonomi, dan budaya adalah dengan mendukung CSR untuk mendukung inovasi pemberdayaan masyarakat desa wisata berbasis proklim.
Perusahaan, pemerintah daerah, masyarakat lokal, dan berbagai pihak terkait dapat bekerja sama untuk mendorong pengembangan desa wisata agar mengadopsi praktik berkelanjutan. Hal ini tidak hanya akan mengurangi dampak lingkungan dari pariwisata, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa melalui pemberdayaan ekonomi dan sosial yang berkelanjutan. Dalam konteks ini, komponen di atas memberikan pemahaman tentang konteks global dan lokal yang membentuk kebutuhan akan inovasi pemberdayaan masyarakat desa wisata berbasis proklim, serta bagaimana CSR berfungsi sebagai alat yang sangat penting untuk mencapai tujuan ini.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) memainkan peran sentral dalam mendukung inovasi yang fokus pada pemberdayaan masyarakat desa wisata berbasis proklim, seperti yang dinyatakan dalam pernyataan "CSR wajib mendukung inovasi pemberdayaan masyarakat desa wisata berbasis proklim."
Kewajiban dukungan ini menekankan bahwa CSR adalah kewajiban perusahaan untuk mendukung inovasi yang mendorong pemberdayaan masyarakat desa wisata melalui dukungan finansial, pengetahuan, dan sumber daya lainnya.
Konsep inovasi dan pemberdayaan menegaskan bahwa inovasi adalah alat yang kuat untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat desa wisata. Ini dapat mencakup program pelatihan, teknologi baru, pertanian berkelanjutan, dan lainnya. Pernyataan ini juga menegaskan peran sentral masyarakat desa wisata dalam inisiatif ini. Dukungan CSR harus sesuai dengan kebutuhan dan harapan masyarakat lokal.
Konsep basis Proklim memperjelas bahwa inovasi yang didukung oleh CSR haruslah memiliki elemen yang relevan dengan program proklim, yakni upaya untuk mengurangi dampak perubahan iklim dan meningkatkan adaptasi terhadap perubahan tersebut. Pentingnya Kolaborasi dan Kemitraan ditekankan, menyoroti perlunya kerja sama antara perusahaan, pemerintah, lembaga non-pemerintah, dan masyarakat desa dalam mencapai tujuan inovasi pemberdayaan berbasis proklim.
Tujuan jangka panjang dari inovasi ini adalah menghasilkan manfaat berkelanjutan bagi masyarakat, lingkungan, dan perusahaan. Konsistensi dengan Nilai Perusahaan menunjukkan bahwa dukungan CSR untuk inovasi ini harus sesuai dengan nilai, misi, dan visi perusahaan.
Oleh karena itu, pernyataan ini mendorong perusahaan untuk aktif berperan dalam mendorong perkembangan masyarakat desa wisata yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan, sambil menciptakan peluang ekonomi dan peningkatan kualitas hidup bagi masyarakat lokal.
Sebagai kesimpulan, peran CSR dalam mendukung inovasi pemberdayaan masyarakat desa wisata berbasis proklim memiliki peranan yang tak dapat diabaikan. Dukungan finansial, sumber daya, keahlian, dan kemitraan yang disediakan oleh CSR dapat menghasilkan perubahan yang signifikan dalam transformasi menuju desa wisata yang lebih berkelanjutan dan ramah iklim.
Penulis | : | Delpi Susanti [Konsultan Kebijakan Publik Indonesian Association Publick Administration (IAPA)] |
Editor | : | Ali |
Kategori | : | Cakap Rakyat |