PEKANBARU (CAKAPLAH) - Komisi III DPRD Pekanbaru menyoroti tingginya kasus Demam Berdarah (DBD) di Kota Pekanbaru.
Jumlah kasus DBD di Kota Pekanbaru hingga saat ini masih terpantau tinggi.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru, hingga pertengahan Agustus 2023 ini, sudah 133 kasus DBD di wilayah setempat.
Anggota Komisi III DPRD Kota Pekanbaru, memperingatkan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pekanbaru untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap wabah demam berdarah di tengah kondisi cuaca yang terus berubah.
Dinkes diminta untuk mengambil langkah-langkah pencegahan peningkatan jumlah kasus DBD di Kota Pekanbaru.
“Dinas Kesehatan harus membuat langkah antisipatif supaya jangan sampai terjadi wabah yang mempengaruhi faktor kesehatan masyarakat. Ada tindakan preventif dari dinas terkait untuk dapat menanggulangi penyakit DBD sebelum terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan,” kata Hamdani, Kamis (31/8/2023).
Politisi PKS ini mengatakan, perubahan cuaca membuat orang lebih rentan terhadap penyakit. Salah satunya adalah penyakit demam berdarah yang disebabkan oleh gigitan nyamuk aedes aegypti.
"Perkembangan nyamuk DBD ini akan semakin intens dan meningkat pada saat musim pancaroba seperti sekarang. Kondisi ini harus disikapi dengan cepat oleh Dinas Kesehatan supaya tidak mewabah di Pekanbaru,” tukasnya.
Penulis | : | Satria Yonela |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Pemerintahan, Kota Pekanbaru |