PEKANBARU (CAKAPLAH) - Pasangan Bakal Capres dan Cawapres Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Anies - Cak Imin) sudah dideklarasikan. Duet keduanya dinilai berpotensi besar memenangkan kontestasi Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2024.
Pengamat Komunikasi Politik Aidil Haris mengatakan, potensi besar kemenangan pasangan itu, lantaran memang basis suara di Pulau Jawa, khususnya Jawa Timur memang didominasi NU.
"Potensi menang pasangan Anies-Cak Imin lebih besar, terutama potensi suara di Pulau Jawa, khususnya Jawa Timur, dimana basis Nahdiyinnya luar biasa dan jumlah pemilih tetapnya nomor 2 terbanyak setelah Jawa Barat," kata Aidil Haris, Ahad (3/9/2023).
Aidil menyebut, basis inilah yang dimiliki Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. Ditambah lagi Anies berlatar belakang akademisi dan juga pernah memenangkan Pilada DKI sehingga menjadi Gubernur.
"Basis ini dimiliki Cak Imin. Posisi Cak Imin cukup punya pengaruh yang besar di kelompok opinion leader, terutama para kiyai di Jawa. Didukung dengan Anies yang sangat cendikiawan dengan latar belakang akademik yang kuat," kata Aidil.
Secara objektif, lanjut Aidil, pilihan Anies menggandeng Cak Imin sangat strategis ketimbang Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang dianggap belum diketahui basis loyalisnya.
"Pilihan Anies-Cak Imin sangat strategis untuk menang dibandingkan AHY yang belum diketahui basis pendukung loyalisnya," kata Aidil.
Lanjut Aidil Haris, politisi Riau banyak yang memiliki kedekatan emosional dengan PKB. Ini menjadi modal utama bagi para elit pemerintah dan elit politik untuk melakukan berbagai perubahan, terutama pemerataan pembangunan di Riau.
"Apalagi politisi PKB Riau banyak yang muda-muda dan memiliki akses di pusat dan juga disenangi banyak politisi lainnya dari berbagai latar partai yang berbeda di Riau. Harapan kita, jika Anies-Cak Imin menang, kita yakin Riau juga akan "kecipratan" banyak program pusat," kata Aidil Haris.