PEKANBARU (CAKAPLAH) - Wakil Ketua Komisi III DPRD Pekanbaru, Ervan meminta Dinas Kesehatan Pekanbaru serius untuk mengurangi angka kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Pekanbaru.
Saat ini, empat kecamatan di Kota Pekanbaru dianggap sebagai daerah rawan penyebaran DBD. Kecamatan yang dimaksud adalah Marpoyan Damai, Payung Sekaki, Rumbai, dan Tenayan Raya.
Berdasarkan data yang dihimpun Diskes Pekanbaru, hingga pertengahan Agustus 2023 ini, sudah 133 kasus DBD di wilayah Kota Pekanbaru.
Ervan meminta Diskes untuk menggunakan anggaran yang tersedia dengan maksimal.
“Anggaran untuk DBD ini tiap tahun disiapkan. Maka harus digunakan semaksimal mungkin. Sehingga kasusnya idealnya menurun,” katanya.
Selain itu, disarankan agar anggaran tersebut dapat dimaksimalkan empat kecamatan tersebut seefisien mungkin.
Ervan juga menyinggung Dinkes Pekanbaru yang banyak melakukan kegiatan seremonial dibanding aksi untuk membasmi nyamuk Aedes Aegypti yang menjadi penyebab utamanya DBD.
Tentu saja, dengan keterlibatan Puskesmas yang konsisten, peran RT RW adalah mengajak masyarakat untuk melakukan gotong royong secara rutin.
“Ini kan pekerjaan rutin setiap tahun. Harusnya ada terobosan dan langkah jitu untuk menekan DBD. Tidak itu-itu saja, seperti fogging dan memberikan pengarahan ke masyarakat. Buat terobosan baru,” cakapnya.
Ervan berharap di tahun 2023 ini tidak ada warga Kota Pekanbaru yang meninggal karena terjangkit DBD.
“Kita bersyukur sampai hari ini, tidak ada warga kita yang meninggal dunia gara-gara DBD. Maka ini harus ditingkatkan lagi kinerjanya, jaga warga kita jangan sampai terkena DBD dan meninggal dunia,” tukasnya.
Dari data Dinas Kesehatan Pekanbaru, jumlah kasus DBD di Pekanbaru sebanyak 133 kasus DBD hingga Agustus 2023.
Penulis | : | Satria Yonela |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Pemerintahan, Kota Pekanbaru |