Ilustrasi Hacker (berita satu / IST)
|
(CAKAPLAH) - Para peretas yang terkait dengan Korea Utara dilaporkan telah mencuri ratusan juta dolar dalam bentuk aset kripto untuk mendanai program senjata nuklir rezim tersebut.
Menurut penelitian dari perusahaan market intelligence blockchain TRM Labs, Rabu (6/9/2023), dari bulan Januari hingga 18 Agustus tahun ini, para peretas yang terkait dengan Korea Utara mencuri aset kripto senilai US$ 200 juta (Rp 3 triliun), yang setara dengan lebih dari 20% dari total kripto yang dicuri tahun ini.
"Dalam beberapa tahun terakhir, terjadi peningkatan yang mencolok dalam skala dan ukuran serangan siber terhadap bisnis kripto oleh Korea Utara. Meningkatnya serangan siber terjadi bersamaan dengan percepatan program nuklir dan rudal balistik negara tersebut," tulis TRM Labs.
Perusahaan analisis blockchain, Chainalysis, secara terpisah melaporkan dalam studi bulan Februari 2023 bahwa sebagian besar para ahli meyakini bahwa pemerintah Korea Utara menggunakan aset yang dicuri ini untuk mendanai program senjata nuklirnya.
TRM melaporkan, para peretas yang terkait dengan Korea Utara mengeksploitasi kerentanan dalam ekosistem kripto dengan berbagai cara, termasuk serangan phishing dan serangan terhadap rantai pasokan, serta melalui serangan terhadap infrastruktur dan peretasan private keys atau seed phrase.
SELENGKAPNYA BACA: Hacker Korea Utara Curi Ratusan Juta Dolar Aset Kripto untuk Danai Program Nuklir
Editor | : | Ali |
Sumber | : | Beritasatu.com |
Kategori | : | Internasional |