Asisten II Sekdaprov Riau, M Job Kurniawan
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Inflasi di Provinsi Riau pada Agustus berada di angka 3,15 persen atau naik dari bulan sebelumnya hanya 1,96 persen. Kenaikan inflasi sendiri salah satunya disebabkan harga beras yang terus naik.
"Inflasi Riau sesuai data BPS pada Agustus 3,15 persen, naik dari bulan lalu hanya 1,96 persen," kata Asisten II Sekdaprov Riau, M Job Kurniawan, Kamis (7/9/2023).
Job mengatakan, meningkatnya inflasi di Riau sebagian besar disebabkan kenaikan harga BBM dan beras di Bumi Lancang Kuning Provinsi Riau.
"Dua sektor itu yang perlu kita carikan solusi bersama. Kalau BBM kemarin kami sudah mendengar langsung dari Pertamina dan Dinas ESDM Riau memantau distribusi BBM agar tidak terjadi kelangkaan. Sedangkan untuk beras, kita akan gencarkan pasar murah," terangnya.
Job menyampaikan, pasar murah yang akan dilaksanakan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM (Disperindagkop UKM) Riau di beberapa titik di kabupaten kota.
"Kenaikan harga beras ini kemungkinan adanya pengurangan impor, karena ada diperhitungkan akan terjadi krisis pangan, sehingga negara penghasil beras menyetop ekspor berasnya. Seperti India dan Thailand," sebutnya.
"Untuk antisipasi kelangkaan beras, jika juga perlu mengangkat beras lokal. Kalau selama ini masyarakat pakai beras premium, kita harus menggunakan beras lokal. Namun secara umum ketersediaan beras kita masih mencukupi," tambahnya.
Meski naik, tambah Job Kurniawan, inflasi Riau masih dibawa inflasi nasional 3,27 persen. Namun inflasi 3,15 persen itu perlu diantisipasi agar tidak melewati inflasi nasional.