
![]() |
Jakarta (CAKAPLAH) - Sekretaris Jenderal (Sekjend) DPR RI Indra Iskandar menilai, oknum tidak bertanggung jawab pelaku peretasan website dan medsos DPR cari sensasi. Kasus peretasan seperti ini, diakuinya juga pernah terjadi sebelum-sebelumnya.
"Orang-orang tidak bertanggung jawab ini selalu ingin melakukan perbuatan-perbuatan untuk sensasi. Pernah juga, dulu tetapi bentuknya hanya men-take down semua sistem DPR," kata Indra.
Seluruh pelaku, Indra mengungkapkan, berasal dari luar negeri. Atau, dilakukan peretasan website dan medsos DPR dari luar Indonesia.
"Dilakukan dari luar, untuk kasus ini juga dari luar Indonesia. Karena, DPR juga saat ini sedang gencar membahas mengenai judi online," ucap Indra.
Lanjutnya, Indra menduga, pelaku melakukan peretasan karena terkena 'trigger' dengan langkah DPR dalam memberantas judi online. "Untuk kasus yang lama membutuhkan 4-5 jam untuk recovery dan titiknya ada di Singapura," ujar Indra.
Sebelumnya, akun resmi YouTube DPR diduga kena retas. Akun tersebut menayangkan siaran langsung judi online, Rabu pukul 09:09 WIB.
Terdapat empat siaran langsung terbaru yang menampilkan soal judi online. Judulnya menggunakan kata 'Casino' dan 'Slot', dengan tayangan yang berbeda.**
Penulis | : | Edison |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Nasional |


















































01
02
03
04
05







