Asisten II Setdaprov Riau, M Job Kurniawan
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Meski harga beras mengalami kenaikan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau memastikan stok beras di Riau aman hingga penghujung tahun 2023.
Kepastian itu disampaikan Asisten II Setdaprov Riau, M Job Kurniawan, Jumat (15/9/2023) usai persiapan antisipasi inflasi beras, di ruang Rapat Biro Perekonomian dan SDA Setdaprov Riau, Kantor Gubernur Riau.
"Inflasi yang sangat kita perhatikan adalah beras. Jangan sampai masalah beras ini bergejolak. Untuk perlu kami pastikan kembali ketersediaannya," katanya.
Job Kurniawan mengatakan, berdasarkan data dari Bulog, ketersediaan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) di Provinsi Riau saat masih ini mencapai 20.781,074 ton.
"Untuk CBP saya kira masih aman, laporan Bulog saat masih ketersediaan 20.781,074 ton dan dipastikan cukup untuk 10 bulan kedepan. Jadi tidak ada masalah," ujarnya.
Sedangkan untuk Stabilitas Pasokan dan Harga Pasar (SPHP) di Provinsi Riau sendiri telah berhasil terealisasi sebesar 73 persen.
"Beras murah yang dijual Bulog itu ada di 68 kios dan 1.156 rumah pangan. Jadi saat ini on the track masih ada sisa beras untuk empat bulan sampai akhir tahun," terangnya.
Selain itu, lanjut Job Kurniawan, untuk antisipasi inflasi beras pihaknya juga masih memiliki dana dekonsentrasi dari APBN untuk bahan pangan bekerjasama dengan
Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Holtikultura (PTPH) Provinsi Riau.
"Mereka ini masih memiliki anggaran untuk melaksanakan 10 kali lagi Gerakan Pangan Murah (GPM). Di luar itu Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi juga akan melaksanakan program pasar murah. Disamping itu kita juga masih ada kerjasama CSR dari BI ada 5 kali pasar murah," terangnya.
Senada dengan hal tersebut, Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas PTPH Provinsi Riau, Wisnu Handana menuturkan, guna menjaga stabilitas stok beras hingga akhir tahun nanti, pihaknya telah melakukan program gerakan percepatan tanam.
"El nino kemarin sudah bisa kita atasi, pompa-pompa air juga sudah kita siagakan untuk penanaman padi. Agustus - September ini sudah kita lakukan penanaman, jadi yang awalnya panen bulan Februari bisa dipercepat menjadi bulan Desember atau Januari 2024," katanya.
Penulis | : | Amin |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Ekonomi, Pemerintahan, Riau |