
![]() |
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) RI, Muhadjir Effendy mengapresiasi kinerja Penjabat Bupati Kampar, Muhammad Firdaus yang sudah melaksanakan tugas pokoknya dengan baik terkait program strategis nasional.
Adapun tugas yang dimaksud adalah penurunan angka stunting, penurunan angka masyarakat miskin ekstrem, dan pembinaan pengembangan bank sampah desa di Kabupaten Kampar.
Hal itu disampaikan Menko PMK saat kunjungan kerja ke Desa Tanah Merah, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, Sabtu (16/9/2023).
Kunjungan Menko PMK didampingi Pj Bupati Kampar Muhamad Firdaus dalam rangka koordinasi dan monitoting kebijakan pemerataan pembangunan wilayah khususnya terkait pembangunan desa, penanganan kemiskinan ekstrem dan stunting.
Dipusatkan di Kantor Desa Tanah Merah, kunjungan Menko PMK tersebut juga turut didampingi oleh Deputi Bidang Koodinator Peningkatan Kesos Prof Nunung Nuryantono, Deputi Bidang Koodinasi Pemerataan Pembangunan dan Penaggulangan Bencana Dr Sorni Paskah Daeli, Kadis PMD Riau Djoko Edy Imhar, Forkopimda Kampar, para Kepala OPD, dan Camat Siak Hulu Rahmad Fajri.
"Pak Presiden menugaskan kami untuk 2024 masyarakat miskin ekstrem sudah berada di angka nol, dan di posisi sekarang Kabupaten Kampar masih di angka 1,7 persen atau di atas rata-rata nasional," kata Menko PMK Muhadjir, Sabtu (16/9/2023).
Melalui bantuan sosial Kementerian Sosial, kata Muhadjir Effendy, masyarakat miskin ekstrem wajib menererima bantuan sembako.
"Alhamdulillah program itu sudah didahului oleh Pemerintahan Daerah (Pemda) Kampar yang berkerjasama dengan perusahaan melalui program CSR," sebutnya.
Sebagai bentuk apresiasi terhadap kinerja Pemda Kampar dalam pembinaan pengelolahan bank sampah yang ada di desa, Menko PMK melalui deputinya akan memberikan bantuan mesin untuk pengelolaan sampah untuk kelompok bank sampah Desa Tanah Merah.
Selain itu, Menko PMK juga meminta kepala desa, camat sampai bupati agar penyaluran bansos masyarakat miskin dapat tepat sasaran kepada penerima.
"Saya harap agar penerima bansos ini tepat sasaran, dan untuk penerima kategori lansia yang tidak bisa melaksanakan aktivitas mereka berhak mendapatan bansos seumur hidup," harapnya.
Sedangkan untuk penanganan stunting di Kampar, Menko PMK meminta Pemda Kampar untuk mengajukan bantuan alat USG ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk Puskesmas di Kampar.
"Karena melalui USG, ciri-ciri gejala gangguan janin dan bayi bisa diantisipasi, sehingga minim anak yang lahir dengan gangguan. Nanti bulan September akan dilaksanakan monitoring dan survey terkait angka stunting," tutupnya.
Sementara itu, Pj Bupati Kampar Muhammad Firdaus meyampaikan, bahwa Kabupaten Kampar memiliki 21 kecamatan, 8 kelurahan dan 242 desa. Luas wilayahnya mencapai 10.983,47 km² dan jumlah penduduk 853.738 jiwa.
Dari jumlah penduduk tersebut menurut data terakhir yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kampar, tingkat kemiskinan ekstrem di Kabupaten Kampar sebesar 1,73 persen atau 15.450 jiwa.
Dalam percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem, kata Firdaus, Pemkab Kampar melakukan beberapa strategi kebijakan yang meliputi menetapkan data sasaran keluarga miskin ekstrem, menyusun program dana APBD kegiatan pada RKPD Kabupaten.
Kemudian memfasilitasi penyediaan lahan perumahan bagi penerima manfaat, serta menyampaikan laporan hasil pelaksanaan percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem kepada Gubernur Riau setiap tiga bulan sekali.
"Untuk itu, perlu kami laporkan bahwa data terakhir angka stunting di Kabupaten Kampar sebanyak 8 persen anak terkena stunting, yang sebelumnya 14,5 persen. Angka ini terus kami tekan sesuai target pemerintah yakni nol di tahun 2024," tukasnya.***
Penulis | : | Amin |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pemerintahan, Kabupaten Kampar |










































01
02
03
04
05






