Ilustrasi drone Israel (Foto: REUTERS/ARND WIEGMANN)
|
(CAKAPLAH) - Militer Israel menggempur tiga posisi kelompok Hamas di Gaza setelah aksi protes baru di sepanjang perbatasan memicu bentrokan. Para pejabat kesehatan Palestina mengatakan bahwa 28 warga Palestina terluka dalam bentrokan itu.
Telah terjadi bentrokan berulang kali di sepanjang pagar perbatasan Gaza sejak 13 September, di mana pengunjuk rasa Palestina melemparkan batu dan bom bensin ke arah pasukan Israel yang membalas dengan gas air mata dan peluru tajam.
Pada tanggal 15 September, militer Israel melancarkan serangan udara pertamanya di Gaza sejak awal Juli, menargetkan kelompok Hamas yang menguasai wilayah tersebut.
Dalam serangan hari Jumat (22/9), sebuah drone Israel menghantam dua posisi Hamas, sementara sebuah tank menggempur posisi ketiga Hamas, kata militer Israel, dikutip kantor berita AFP, Sabtu (23/9/2023).
Militer Israel mengatakan bahwa tembakan telah dilepaskan ke arah pasukannya dari dekat salah satu target serangan, tanpa menimbulkan korban jiwa.
Korban terbaru di pihak Palestina menjadikan jumlah korban luka dalam aksi protes sejauh ini menjadi 88 orang, menurut angka Kementerian Kesehatan Palestina.
Seorang pengunjuk rasa tewas akibat tembakan Israel, sementara lima orang tewas dalam ledakan, yang menurut para saksi mungkin disebabkan oleh ledakan granat tangan yang terlalu dini.
Kekerasan di Gaza terjadi menyusul pengumuman Israel pada Minggu malam lalu, bahwa mereka akan menutup perbatasan Erez.
Ribuan pekerja Palestina dari Gaza dilarang memasuki Israel karena penutupan tersebut, yang dikutuk oleh LSM Israel, Gisha, sebagai "hukuman kolektif".
Otoritas Israel telah mengeluarkan izin kerja kepada sekitar 18.500 warga Gaza, menurut COGAT, badan Kementerian Pertahanan Israel yang bertanggung jawab atas urusan sipil Palestina.
Editor | : | Ali |
Sumber | : | Detik.com |
Kategori | : | Internasional |