![]() |
Wakil Ketua Komisi II DPRD Riau, Zulfi Mursal
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Provinsi Riau memiliki banyak objek wisata yang tersebar di 12 kabupaten dan kota. Hanya saja, akses jalan untuk menuju destinasi wisata tersebut masih sangat minim.
Akibatnya, objek-objek wisata yang harusnya bisa menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) tidak bisa berkembang. Kondisi ini terjadi lantaran ada ego sektoral, sehingga tidak sejalan anggaran yang digelontorkan.
Wakil Ketua Komisi II DPRD Riau, Zulfi Mursal, meminta Pemerintah Provinsi Riau dan Kabupaten mengesampingkan ego sektoral dalam mengembangkan pariwisata Riau.
Ia juga menyebut, sampai kini, ternyata masih banyak objek wisata yang ada di kabupaten-kota belum terdata. Padahal jika terdata tentu kondisi ini akan menambah PAD daerah dari sektor pariwisata.
"Pemerintah Provinsi Riau terkhususnya dinas Pariwisata Provinsi Riau harus ada rencana induk pembangunan kepariwisataan daerah," kata Zulfi Mursal, Senin (25/09/2023).
Kata Zulfi, pemerintah melalui dinasnya juga harus punya destinasi kepariwisataan daerah, dan paket-paket yang berhubungan dengan pariwisata. Hal ini tidak hanya bisa diselesaikan oleh pemerintah provinsi, namun juga butuh peran aktif pemerintah wilayah, yaitu kabupaten dan kota.
"Karena objek-objek wisata yang tidak terdaftar tersebut banyak terdapat di wilayah kabupaten kota. Maka butuh peran serta pemerintah wilayah kabupaten dan kota untuk mengelola dan mengembangkan pariwisatanya, baik melalui APBD kabupaten kota," kata Zulfi.
Di sisi lain, kata Zulfi, terdapat permasalahan ego sektoral. Adanya ego sektoral antara dinas yang satu dengan dinas yang lain. Ia menjelaskan, ketika ada program untuk memajukan dan mengembangkan pariwisata daerah, maka ada salah satu perangkat daerah yang tidak mau menganggarkan dana untuk kepentingan tersebut.
"Contoh ada suatu destinasi daerah yang lokasinya masuk ke dalam, tapi tidak ada akses jalur untuk memudahkan perjalanan. Harusnya yang menyelesaikan permasalahan ini adalah PU," kata Zulfi.
Namun, lanjut Zulfi, terkadang Dinas PU tidak menyelesaikan permasalahan-permasalahan tersebut, dengan alasan bukan prioritasnya. Sementara menurut dinas pariwisata hal ini merupakan suatu hal yang menjadi prioritas.
"Makanya, saat ini pariwisata belum menjadi pemasukan utama di Riau. Padahal semua daerah punya potensi untuk dikembangkan," kata Zulfi.
Penulis | : | Delvi Adri |
Editor | : | Ali |
Kategori | : | Pemerintahan, Riau |
![](/assets/news/06072021/cakaplah_6xp7w_71902_s.jpg)
![](/assets/news/01022023/cakaplah_wsn48_94919_s.jpg)
![](/assets/news/12102022/cakaplah_7jped_90717_s.jpg)
![](/assets/news/12082022/cakaplah_b9mah_88275_s.jpeg)
![](/assets/news/10052021/cakaplah_6c385_69311_s.jpg)
![](/assets/news/08082022/cakaplah_kyhew_88100_s.jpg)
![](/assets/news/16092022/cakaplah_rjavz_89644_s.jpg)
![](/assets/news/18112022/cakaplah_gfzbc_92152_s.jpeg)
![](/assets/news/22032023/cakaplah_v4fde_96781_s.jpeg)
![](/assets/news/17072023/cakaplah_6hk3j_100507_s.jpg)
![](/assets/news/22092023/cakaplahcom_rjxft_102724_s.jpeg)
![](/assets/news/25112022/cakaplah_byjnl_92434_s.jpg)
![](/assets/news/22122022/cakaplah_jrqye_93449_s.jpeg)
![](/assets/news/16122022/cakaplah_xjuqf_93238_s.jpeg)
![](/assets/news/03042023/cakaplah_ddgra_97176_s.jpg)
![](/assets/news/01022023/cakaplah_rxchv_94932_s.jpg)
![](/assets/news/07072023/cakaplah_lhwnc_100238_s.jpg)
![](/assets/news/21022023/cakaplah_zysxl_95681_s.jpg)
![](/assets/news/29032023/cakaplah_txttw_96987_s.jpg)
![](/assets/news/13072023/cakaplah_jtqex_98983_s.jpg)
![](/assets/news/22022023/cakaplah_vbgqf_95721_s.jpg)
![](/assets/news/01022023/cakaplah_7cfgr_94916_s.jpg)
![](/assets/news/13022023/cakaplah_rz7ep_95361_s.jpg)
![](/assets/news/22092023/cakaplahcom_kp8a7_102728_s.jpg)
![](/assets/news/15092023/cakaplahcom_fmvkj_102521_s.jpg)
![](/assets/news/18092023/cakaplahcom_pj5bn_102588_s.jpg)
![](/assets/news/12092023/cakaplahcom_xj4u7_102404_s.jpg)
![](/assets/news/18092023/cakaplahcom_jpgmu_102578_s.jpeg)
![](/assets/news/24092023/cakaplahcom_heeb7_102769_s.jpg)
![](/assets/news/23092023/cakaplahcom_umymf_102746_s.jpg)
![cakaplah-mpr.jpeg](/assets/cakaplah-mpr.jpeg)
![](/assets/article/26102023/cakaplahcom_vh89x_13771_m.jpg)
![AMSI AMSI](/assets/ads/21122017/wwwcakaplahcom_cakaplah_6reuq_191.jpg)
![](/assets/article/07112023/cakaplahcom_axzq2_13880_m.jpg)
![](/assets/article/17012025/cakaplahcom_drwz6_18702_m.jpg)
![](/assets/article/15012025/cakaplahcom_mgbfl_18695_m.jpg)
![](/assets/article/09032023/cakaplah_tfexa_12016_m.jpg)
![](/assets/article/03012025/cakaplahcom_gcrwt_18674_m.jpg)
![](/assets/article/16012025/cakaplahcom_fp9be_18700_m.jpg)
![](/assets/article/17012025/cakaplahcom_qywaf_18704_m.jpg)
![](/assets/article/08052023/cakaplah_p3fmx_12440_m.jpg)
![](/assets/article/25102024/cakaplahcom_lz9cz_17170_m.jpg)
![PCR November 2024 PCR November 2024](/assets/ads/04112024/wwwcakaplahcom_cakaplahcom_l22jr_1965.jpg)
01
02
03
04
05
![Iklan CAKAPLAH Iklan CAKAPLAH](/assets/ads/17052023/wwwcakaplahcom_cakaplah_sru38_1609.jpg)
![](/assets/article/10102019/cakaplah_nd9er_2896_m.jpg)
![](/assets/article/14082023/cakaplahcom_z9wae_13225_m.jpg)
![](/assets/article/24122024/cakaplahcom_wkdsx_18631_m.jpg)