![]() |
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Kabut asap yang melanda Provinsi Riau beberapa hari belakangan berdampak kepada buruknya kualitas udara. Dinas Kesehatan (Dinkes) Riau harus memberi masukan kepada Gubernur Syamsuar agar kebijakan bisa dikeluarkan.
Anggota DPRD Riau Mardianto Manan mengatakan teknologi canggih saat ini sudah dipakai untuk mengukur kualitas udara, yakni Standar Pencemar Udara (ISPU). Kalau kondisi tidak sehat ya masyarakat harus dianjurkan untuk memakai masker.
"Kalau Syamsuar tidak tahu dengan kebijakan, harus dinas terkait yang menganjurkan," kata Mardianto Manan, Ahad (8/10/2023).
Seharusnya, kata Mardianto, Dinas Kesehatan (Dinkes) memberi masukan kepada Gubernur Riau tentang bagaimana kebijakan yang harus dilakukan. Sebab, Dinkes yang lebih paham tentang bagaimana standar kesehatan.
"Syamsuar itu kan orang politik dia kurang paham akan hal itu, jadi Dinkes yang harus meluruskan, itu tugas mereka untuk menyelamatkan umat," kata Mardianto.
Ia menegaskan, Kepala Dinkes harus segera memberi data akurat kepada Pemerintah Provinsi Riau, untuk mencegah banyaknya masyarakat yang akan terserang penyakit ISPA.
"Dinkes itu harus bekerja, itukan tupoksi dia. Berikan data akurat, sampaikan bahwa cuaca saat ini sedang tidak baik-baik saja. Supaya gubernur bisa langsung mengambil kebijakan, itupun kalau dia (Syamsuar) mau," kata Mardianto.
Gubernur Riau Syamsuar sebelumnya mengklaim kualitas udara di Provinsi Riau masih baik dan tidak perlu menggunakan masker. Berbeda dengan Gubernur, Anggota DPRD Riau Ade Hartati Rahmat bilang masyarakat harus terbiasa menggunakan masker.
Ade Hartati Rahmat mengatakan, kabut Asap merupakan bencana yang kembali lagi terjadi setelah beberapa tahun ini tidak terjadi. Kata dia, bencana ini disebabkan oleh buruknya tata kelola hutan yang diperparah oleh kemarau panjang.
"Pemerintah sekali gagap terhadap mitigasi bencana. Tidak respon pada kondisi yang ada. Sehingga tidak tahu harus apa dan bagaimana untuk menghadapi kondisi bencana asap saat ini," kata Ade, Jumat (06/10/2023).
Seharusnya, kata Ade, kebijakan sekolah daring atau dari rumah sudah bisa dilakukan ketika kondisi bencana asap semakin buruk dan udara semakin tidak sehat. Atau, lanjut Ade, pemerintah tetap dengan kebijakannya yaitu tetap sekolah, tapi minimal di setiap sekolah ada ruang yang disiapkan lengkap dengan alat penyaring udara.
"Atau jam belajar diperpendek, ini dalam aspek pendidikan," kata dia.
Menanggapi statemen Gubernur Riau Syamsuar yang mengatakan tidak perlu memakai masker, Ia menyebut masyarakat tidak perlu menunggu imbauan pemerintah. Dengan kualitas udara saat ini, masyarakat harus terbiasa menggunakan masker.
"Masyarakat harus terbiasa untuk menggunakan masker di saat kondisi udara memburuk akibat jerebu tanpa menunggu imbauan pemerintah yang terkesan gagap dalam melakukan tahapan mitigasi kebencanaan," tegasnya.
Penulis | : | Delvi Adri |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pemerintahan, Lingkungan, Riau |











































01
02
03
04
05


