Ilustrasi
|
Jakarta (CAKAPLAH) - Sejak era smartphone, masyarakat kini lebih memilih menggunakan aplikasi WhatsApp ketimbang SMS untuk berkirim pesan.
Meskipun begitu, bukan berarti SMS sepenuhnya ditinggalkan. Dalam kondisi tertentu, fitur ini masih menjadi andalan. Padahal sebetulnya metode komunikasi ini paling tidak aman digunakan.
Dilansir dari Slash Gear, Senin (9/10/2023), pesan SMS menjadi tidak aman karena tidak menyertakan end-to-end encryption seperti yang digunakan WhatsApp, Telegram, dan aplikasi pesan instan lainnya.
Artinya, penyedia layanan seluler Anda dapat melihat semua pesan teks yang Anda kirim dan terima, dan bahkan pihak lain juga dapat melakukannya.
End-to-end encryption mengubah pesan menjadi data acak yang hanya dapat dibaca dengan kunci rahasia yang hanya dimiliki oleh pengirim dan penerima pesan. Informasi ini tidak diakses oleh penyedia layanan seluler atau pihak ketiga lainnya, dan bahkan jika pesan Anda disadap saat dalam perjalanan, mereka hanya akan mendapatkan data yang tidak berarti. Setiap kali pesan baru dikirim, sebuah kunci baru dibuat, dan kunci tersebut dihapus dari kedua perangkat setelah pesan didekripsi.
Dengan kata lain, orang yang dapat membaca pesan yang telah dienkripsi hanya pengirim dan penerima pesan, karena tidak ada perangkat lain yang memiliki kunci yang diperlukan untuk mendekripsi data tersebut.
Sementara itu, menggunakan pesan SMS tradisional, yang bergantung pada teknologi lama dari tahun 90-an, memungkinkan data Anda terbuka bagi pihak ketiga.
Dieksploitasi peretas
Seperti teknologi lainnya, end-to-end encryption memang tidak bersifat sempurna, sehingga ada potensi kerentanannya.
Meskipun peretas mungkin masih dapat mengirimkan tautan ke malware dan perangkat lunak berbahaya lainnya saat menggunakan end-to-end encryption, teknologi ini dapat mencegah peretas atau pihak jahat untuk mencegat dan mengubah data saat dalam perjalanan.
Fungsi ini sangat penting ketika Anda mengirimkan dokumen yang sensitif atau informasi rahasia, seperti informasi pribadi, proses hukum, atau rincian keuangan.
Editor | : | Jef Syahrul |
Sumber | : | beritasatu.com |
Kategori | : | Serba Serbi |