PEKANBARU (CAKAPLAH) - Warga Kota Pekanbaru masih mengeluhkan tingginya harga beras. Meski kenaikan harga ini sudah terjadi sejak Agustus lalu, hingga kini tak kunjung turun.
"Duh, harga beras kenapa tak kunjung turun ya. Padahal udah dari Agustus kemarin naik tapi gak juga ada turun-turun," ujar Nabila, warga Panam, Selasa (31/10/2023).
Ia mengatakan, sejak naiknya harga beras, dirinya memang harus mengurangi jatah pembelian. Dari biasanya membeli 5 kilogram, kini harus membeli beras per 2 kilogram.
"Saya biasa pakai beras Topi Koki. Kalau dulu bisalah dapat itu sekilo Rp12.500, naik lagi jadi Rp13.500 sekarang malah udah sampai Rp15.000 perkilogram. Kalau yang 10 kilogram itu kemarin saya tanya itu sampai Rp148.000 perkilogram," ucapnya.
Hal senada disampaikan Rahmat, warga Sukajadi. Ia mengatakan, keluarganya setiap hari membeli beras anak daro. Harga beras jenis ini juga mengalami kenaikan.
"Anak Daro itu naik juga. Biasa saya beli Rp14.500 perkilogramnya, sekarang itu Rp16.500 perkilogramnya. Memang naik," ujar Rahmat.
Ia mengatakan, kenaikan ini sudah dirasakan sejak bulan Agustus lalu. Sampai kini belum ada penurunan harga sama sekali.
"Harapannya tentu agar Pemerintah bisa punya kebijakan agar harga beras bisa naik. Walaupun kemarin itu saya baca bahwa memang kenaikan beras itu secara nasional, terjadi dimana-mana. Tapi harapan kita bisa adalah kebijakan agar harga bisa bisa ditekan," cakapnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru Zulhelmi Arifin meminta masyarakat untuk beralih ke beras SPHP atau Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan.
"Untuk beras SPHP ini harganya Rp11.500 perkilogramnya. Saya kira itu yang bisa membantu masyarakat. Dari survei kita berasnya dirasa lumayan cocok dengan lidah orang Pekanbaru. Mudah-mudahan itu membantu dibandingkan dengan beras lain yang harganya sampai Rp15 ribuan perkilonya," ujar Zulhelmi Arifin, Selasa (12/9/2023).
Ia mengatakan untuk saat ini ketersediaan beras SPHP banyak. Bahkan dari Bulog menyampaikan perminggu mereka sediakan beras SPHP ini sampai 2 ton.
"Beras ini tersedia di seluruh pasar rakyat kita. Saya cek kemarin itu di Pasar Cik Puan ada, Limapuluh ada juga. Dan memang sesungguhnya info dari Bulog di semua pasar rakyat tersebar dan ada beras ini," cakapnya.
Diakui Ami sapaan akrabnya, masyarakat Pekanbaru memang banyak yang memakai beras premium. Tapi tak ada salahnya mencoba beras ini.
"Karena banyak yang kita ketemu dengan masyarakat bahkan pedagang yang sekarang mereka pakai beras SPHP itu. Karena rasanya juga memang cocok dengan lidah warga Pekanbaru. Makanya kita sampaikan tak ada salahnya masyarakat beralih ke beras SPHP ini," pungkasnya.**
Penulis | : | Unik Susanti |
Editor | : | Delvi Adri |
Kategori | : | Pemerintahan, Riau, Kota Pekanbaru |