PEKANBARU (CAKAPLAH) - Hingga kini, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Pekanbaru melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perparkiran belum menerapkan pungutan parkir di sekitar kampus.
Hal ini disampaikan Plh Kepala UPT Perparkiran Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru Khairunnas menjawab adanya penolakan dari mahasiswa terkait rencana penerapan pemungutan parkir di sekitar kampus.
BACA : Tolak Parkir di Area Kampus UNRI, BEM Faperta: Dishub Tak Tahu Medan, Area Mahasiswa Pun Dipungut
"Kita kan memang belum ada melaksanakan, kita belum ada bereaksi apa-apa," ujar, Khairunnas kepada CAKAPLAH.COM, Ahad (5/11/2023).
Ia mengatakan, UPT Perparkiran masih mempelajari terlebih dahulu. Khairunnas menyebut, masih melihat dulu permasalahan yang ada.
"Saya belum bisa banyak komentar, karena saya kan belum tahu juga titik terangnya gimana. Dan karena memang saya juga masih baru dapat tugas. Saya akan mempelajari ini dulu," ujar Khairunnas.
BACA : Di Tengah Semrawutnya Masalah Parkir di Pekanbaru, Kepala UPT Perparkiran Malah Dijabat Plh
Ia juga menyebut tidak bisa menjawab, apakah itu akan diterapkan atau tidak. "Makanya saya bilang mau dipelajari dulu permasalahan di sana, apa masalahnya. Tentu kan ada kita kaji, jadi tidak akan komentar macam-macam dulu. Kita pelajari dulu apa masalahnya," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Riau (Unri) dengan tegas menolak rencana penerapan pemungutan parkir di sekitar lokasi kampus. BEM Faperta juga sudah memasang spanduk penolakan di gerbang masuk Unri dari arah Jalan Binakrida.
"Kita kemarin memasang spanduk penolakan itu," ujar Ketua BEM Faperta Unri Khariq Anhar saat dihubungi CAKAPLAH.COM.
Ia mengatakan, penolakan dilakukan karena tidak semua mahasiswa itu banyak uang. Apalagi sehari-hari mereka sering makan di area Binakrida dan juga Manyar Sakti yang memang tak jauh dari kampus Unri.
"Kalau kami dari kawan-kawan Faperta dan juga mahasiswa Unri menolak itu. Kami tak semuanya merupakan orang yang mampu, sehingga kalau harus menghabiskan uang untuk bayar parkir ya tak maulah. Apalagi kami sering kali makan di wilayah itu, jadi apabila diberlakukan parkir tentu lebih membebani mahasiswa," cakapnya.
Ia menilai Dishub seperti tidak tahu medan atau lapangan. Di daerah itu, terutama Manyar Sakti dan Binakrida memang banyak mahasiswa.
"Kalau memang nanti itu jadi diterapkan, kami akan memboikot. Maksudnya adalah ketika diterapkan parki di situ, kami tak akan mau makan di sana. Kalau sampai nanti kami memboikot itu ya kasian juga pedagangnya. Makanya kami harap ini jangan sampai diterapkan," tegasnya.
Ia berharap Dishub tidak menerapkan pungutan parkir di wilayah tersebut. "Jangan sampai itu terjadilah. Kasihan juga nanti pedagang di sana kalau diterapkan, apalagi kalau jadi sedikit yang beli. Karena di sana kan banyak UMKM, bukan pedagang besar," pungkasnya.**
Penulis | : | Unik Susanti |
Editor | : | Delvi Adri |
Kategori | : | Kota Pekanbaru, Pemerintahan |