PEKANBARU (CAKAPLAH) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau seringkali merombak kabinet dengan mengganti pejabat struktural. Tidak hanya di akhir jabatan Syamsuar, di awal Edy Natar Nasution diangkat jadi pelaksana tugas (Plt), perombakan kabinet masih terjadi.
Menanggapi itu, Wakil Ketua DPRD Riau Agung Nugroho menyebut pelantikan itu merupakan hal yang wajar. Kata Agung, kemungkinan, saat masih dipimpin Syamsuar, Edy Natar tidak mendapat bagian dalam diskusi perombakan kabinet.
"Wajar saja, karena mungkin selama ini pak Edy, tidak pernah diajak dalam diskusi untuk menetapkan terkait pejabat yang akan dilantik. Ya wajar saja ketika pak Edy, menjabat Plt. Wajar saja pak Edy menggunakan kapasitasnya untuk mengganti ke orang yang berkompeten," kata Agung, Senin (13/11/2023).
Sementara itu, Ketua Fraksi Golkar DPRD Riau Karmila Sari enggan berkomentar banyak. Kata Karmila, baik buruknya proses perombakan susunan pejabat, dapat dipantau dari kinerja pejabat-pejabat yang sudah ditetapkan.
"Kita lihat saja bagaimana kinerjanya nanti. Nantikan kinerjanya juga akan terpantau di Banggar, dan lain-lain," kata Karmila.
Disinggung adanya sejumlah pejabat yang harus berpindah posisi meski belum genap satu bulan lalu dilantik, ia menyebut hal tersebut bisa dikatakan cukup lumrah terjadi.
"Saya kira itu hal yang lumrah ya, setiap ada pergantian kepala daerah, beda lagi rombongannya. Saya perhatikan ada yang memang pejabatnya sudah mendekati masa pensiun, kalaupun ada yang tidak, bisa jadi karena beberapa pertimbangan," kata dia.
Beberapa waktu terakhir, Pemprov Riau memang sering melakukan perombakan kabinet. Seminggu pasca Syamsuar resmi mengundurkan diri dari gubernur, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau melantik puluhan pejabat eselon III dan IV di lingkungan Pemprov Riau, Jumat (10/11/2023).
Pelantikan puluhan pejabat administrator tersebut berlangsung di dua lokasi, yakni di Ruang Melati Kantor Gubernur Riau sebanyak 39 orang, serta Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Kawasan Pemukiman Pertanahan (PUPR-PKPP) Riau lebih kurang 40 orang.
Pelantikan di Ruang Melati dilakukan Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau (Gubri), Edy Natar Nasution dalam hal ini diwakili Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Riau, SF Hariyanto. Sedangkan pelantikan di kantor Dinas PUPR-PKPP Riau dilakukan Asisten II Setdaprov Riau M Job Kurniawan.
Dalam arahannya, Sekdaprov Riau SF Hariyanto mengatakan, agar pejabat yang baru dilantik untuk dapat menjaga dan menjalankan amanah dengan baik. "Selamat kepada pejabat yang baru dilantik yang telah diberi kepercayaan pada jabatan baru. Saya minta tolong dijaga amanah ini," pintanya.
Selain itu, Sekda Riau juga minta pejabat yang baru dilantik agar dapat membuat inovasi-inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat dan pembangunan. "Buatlah inovasi-inovasi. Janganlah kerja biasa, tapi kerjalah yang luar biasa. Itu yang saya minta," tegasnya.
SF Hariyanto juga mengingat jika pelantikan ini merupakan hal yang biasa bagi seorang Aparatur Sipil Negara (ASN), karena untuk mengisi kekosongan ada yang pensiun, rotasi dan ada juga penilaian kinerja.
"Pelantikan, rotasi, mutasi itu biasa. Itu biasa saja ada pelantikan di sana sini. Itu merupakan penilaian dari pimpinan terhadap rekam jejak kita. Jadi kita saja yang menilainya," tegasnya.
Karena itu, SF Hariyanto kembali mengingatkan kepada pejabat yang baru dilantik untuk bekerja dengan baik-baik. Sebab kinerja pejabat yang dilantik juga akan dievaluasi oleh pimpinan.
"Saya akan lihat pejabat yang baru dilantik ini nanti akan dievaluasi, bulan depan bisa dievaluasi. Kalau tidak bagus kerjanya ya terus terang saja kita ganti. Pak Gubernur juga sudah mengarahkan, kalau kinerjanya tak bagus ya diganti saja pak Sekda. Apalagi dua bulan lagi waktu penyerapan anggaran, kalau serapan anggarannya kecil ya diganti saja," tukasnya.**
Penulis | : | Delvi Adri |
Editor | : | Ali |
Kategori | : | Riau, Pemerintahan |