SIAK (CAKAPLAH) - Wakil Bupati (Wabub) Siak Husni Merza meminta kepada semua Penghulu atau kepala desa agar membantu mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Merdeka Belajar Kampus Merdeka (Kukerta-MKBM) Universitas Riau dalam mengumpulkan data pendukung Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).

Dari laporan yang dia terima, masih banyak kampung yang belum capai progres pendataan SPBE ini. Husni berharap kepada camat khususnya di tiga kecamatan yakni Siak, Tualang dan Kandis agar bisa mengatur strategi supaya pendataan ini bisa tercapai 100 persen.

"Dengan kondisi dan jumlah penduduk yang berbeda, tiga kecamatan itu akan menjadi fokus kita kedepannya untuk pendataan SPBE ini," cakap Husni, Senin (13/11/2023).

Menurutnya pendataan SPBE ini merupakan kerja bersama. Husni berharap agar camat dan para penghulu mendukung penuh kegiatan mahasiswa dan mahasiswi yang melaksanakan SPBE di daerah masing-masing.

"Semoga masalah serta kendala yang terjadi di lapangan bisa diselesaikan dan tidak terulang lagi. Sehingga pelaksanaan pendataan SPBE di Kabupaten Siak terlaksana 100 persen," katanya.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Siak Romy Lesmana menyampaikan pengumpulan data SPBE oleh Mahasiswa Kukerta MBKM UNRI merupakan yang kedua kalinya. Sebab pengumpulan data SPBE yang pertama telah selesai dilaksanakan oleh mahasiswa Kukerta Reguler UNRI.

"Untuk pengumpulan data kedua ini akan kita mulai pada 8 September - 8 Desember 2023," kata Romi.

Dia menjelaskan hasil pengumpulan data tahap kedua yang dilakukan mahasiswa ada beberapa kecamatan yang progresnya 100 persen menginput data di aplikasi, kecamatan itu yakni Pusako dan Sabak Auh.

Sementara target persentase dari setiap kecamatan diantaranya Bungaraya 91 persen, Sungai Mandau 82 persen, Sungai Apit 76 persen, Dayun 75 persen, Kerinci Kanan 71 persen.

Selanjutnya Kecamatan Mempura 70 persen, Lubukdalam 69 persen, Kotogasib 61 persen, Minas 50 persen, Siak 46 persen, Tualang 25 persen dan Kandis sebanyak 26 persen. (Infotorial)