![]() |
Ingot Ahmad HUtasuhut
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Kenaikan harga cabai di Kota Pekanbaru menjadi salah satu atensi Pj Walikota Pekanbaru. Untuk itu, sejumlah upaya terus dilakukan guna menurunkan harga, salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui gerakan pangan murah.
"Jadi memang kenaikan harga cabai ini menjadi salah satu atensi dari Pak Pj Walikota. Apalagi cabai itu kan menjadi salah satu bagian pola konsumsi masyarakat kita," ujar Asisten II Setdako Pekanbaru Ingot Ahmad Hutasuhut, Selasa (14/11/2023).
Ia mengatakan, Pemko Pekanbaru juga terus melakukan upaya untuk mengendalikan harga cabai. Salah satu upayanya adalah dengan menggelar gerakan pangan murah lintas organisasi perangkat daerah (OPD).
"Dalam minggu ini atau paling lama minggu depan, kita akan ada aksi. Kita akan melakukan gerakan pangan murah lintas OPD. Jadi nanti Disperindag bersama Bulog kemudian juga Disketapang dan dinas pertanian," cakapnya.
Pada gerakan pangan murah tersebut, harga barang yang dijual, di bawah harga pasaran yakni seperti beras, minyak goreng, gula dan juga akan ada cabai serta bawang. "Ini menjadi salah satu upaya dari kita lah agar harga cabai ini bisa terkendali," ungkapnya.
Kalau terkait harga cabai dikatakan Ingot, itu memang di tingkat petani sudah naik. Jadi memang Pemko Pekanbaru tidak bisa melakukan intervensi harga karena memang petani sudah ada mekanismenya sendiri.
"Kita akan mencoba bantu dari sisi transportasinya. Kita akan coba bantu transportasi dari tempat membeli cabai sampai Kota Pekanbaru. Kita coba lakukan intervensi di situ sehingga harganya bisa jauh lebih murah," terangnya.
Untuk pembiayaannya, Pemko bisa menggunakan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) atau bisa juga menggunakan corporate social responsibility (CSR).
"Karena terkait dengan pembiayaan, kalau kita intervensi biaya transportasinya dari mana uangnya, tentu kita gunakan dengan BTT atau itu nanti dari peran serta swasta. Dan untuk penggunaan BTT ini tentu harus kita pastikan dulu yang mau kita intervensi pakai BTT ini apa, kemudian berapa jumlahnya," jelasnya.
"Karena cabai yang masuk ke Pekanbaru itu tidak semua untuk pekanbaru, sebagian dibawa ke Perawang, Kerinci. Kalau kita intervensi semua kan gak tepat. Masak kita subsidi untuk kabupaten lain, tentu harus kita identifikasi yang mana yang kita intervensi," imbuhnya.
Terkait peran cabai terhadap inflasi Pekanbaru, Ingot mengatakan memang cabai ini menjadi salah satu penyumbang. Namun porsinya tidak sebesar beras atau gula.
"Kalau inflasi secara umum nasional yang paling besar kontribusinya itu dari kenaikan harga beras, gula. Cuma memang cabai ini punya nilai tersendiri bagi Pekanbaru dan Pj Walikota mengatensi itu. Karena cabai ini kan bagian dari konsumsi kita yang penting, makanya kita harus berupaya supaya harga tak terlalu memberatkan masyarakat," ucapnya.
Saat ini untuk Inflasi Pekanbaru juga masih sangat baik. Untuk Month to Month, inflasi Pekanbaru itu berada di angka 0,3 persen. "Artinya memang masih berada dalam jumlah yang baik," pungkasnya.**
Penulis | : | Unik Susanti |
Editor | : | Delvi Adri |
Kategori | : | Pemerintahan, Kota Pekanbaru |










































01
02
03
04
05




