MERANTI (CAKAPLAH) - UPT Museum Sang Nila Utama dan Taman Budaya Dinas Kebudayaan Provinsi Riau menggelar pameran uang kuno di Selatpanjang. Ratusan siswa di Kepulauan Meranti terlihat antusias di lokasi pameran.
Titik lokasi pameran uang kuno dilaksanakan di Lapangan Futsal Afifa Jalan Banglas Selatpanjang.
Sarimin, selaku pelaksana kegiatan mengatakan, pameran uang kuno ini digelar secara keliling di beberapa kabupaten kota se-Riau. Kegiatan ini guna memberikan pemahaman tentang peradaban Indonesia melalui perkembangan mata uang.
"Kegiatan ini rutin, di bawah dinas kebudayaan yang dananya bersumber dari dana alokasi khusus yang kita kelola," kata Sarimin.
Dijelaskan Sarimin lagi, untuk di Selatpanjang, pameran uang kuno ini digelar dari tanggal 14 sampai dengan 18 November 2023. Katanya, bagi warga yang hendak melihat, pameran dibuka pukul 9 hingga 15.00 WIB.
"Ini terbuka untuk umum, tidak hanya anak sekolah. Kami yakin, banyak generasi milenial yang belum mengetahui bentuk uang kuno," tambah Sarimin.
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kepulauan Meranti Suardi menyambut baik pameran uang kuno. Katanya, dengan adanya pameran ini, warga Kepulauan Meranti bisa datang langsung tanpa harus membayar.
"Kami sangat mendukung. Ini berkaitan erat dengan kurikulum merdeka, di mana anak-anak bisa terjun langsung melihat. Ini kesempatan emas bagi anak-anak," ujar Suardi.
"Pameran ini memberikan kemudahan bagi anak-anak dan warga pada umumnya tanpa harus membayar sudah bisa melihat," ujar Suardi.
Ketika disinggung terkait museum di kabupaten, Suardi menganggap itu belum menjadi prioritas pembangunan. Sebab, katanya, sebagai kabupaten baru tentu ada hal-hal lain, menjadi skala prioritas yang perlu digesa.
"Kami pikir, walau pun museum ini penting, tapi dilihat dari tingkat kebutuhan, rasanya belum lah. Ada prioritas lain sebagai kabupaten baru yang harus kita gesa," katanya menjawab CAKAPLAH.COM.
Pantauan di lapangan, uang kuno yang dipamerkan berjenis koin dan kertas. Uang-uang kuno yang dipamerkan dalam bentuk pecahan terkecil hingga terbesar dan mulai dari Indonesia belum merdeka sampai yang terbaru.**
Penulis | : | Rizal |
Editor | : | Delvi Adri |
Kategori | : | Kabupaten Kepulauan Meranti, Pemerintahan |